Home > Berita > Riau

Kisah Singkat Perjalanan Hidup Alfedri, Hobi Menjala Ikan hingga Jadi Bupati Siak

Kisah Singkat Perjalanan Hidup Alfedri, Hobi Menjala Ikan hingga Jadi Bupati Siak

Alfedri dilantik jadi Bupati Siak.

Senin, 18 Maret 2019 14:27 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Gubernur Riau Syamsuar resmi melantik Alfedri sebagai Bupati Siak hari ini, Senin 18 Maret 2019. Dia dilantik di Aula Serindit, Jalan Dipenogoro Kota Pekanbaru. Penetapan Alfedri sebagai Bupati Siak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.14-396, Tanggal 11 Maret 2019.

Alfedri sebelumnya menjabat Wakil Bupati Siak. Setelah mantan Bupati Siak Syamsuar dilantik jadi Gubernur Riau oleh Presiden Jokowi 20 Februari 2019 lalu, Alfedri pun ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Siak dan hari ini resmi dilantik menjadi Bupati Siak.

Tidak mudah bagi Alfedri meraih karier hingga kini menjadi Bupati Siak. Serba kekurangan ekonomi di masa kecil, ia pun tak pernah bermimpi akan menjadi Bupati Siak.

Boro-boro jadi bupati, lulus di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) saja, tak pernah terlintas dibenak pria yang lahir 27 Maret 1967 tersebut.

Semasa kecil, Alfedri hanya bermimpi ingin jadi tukang listrik yang kelak bisa menolong rumah-rumah warga yang belum teraliri listrik. Maka itu, ia meminta kepada ibunya, ingin melanjutkan sekolah di STM.

Agar keinginannya itu kesampaian, Alfedri pun tekun belajar. Ragam cara yang ia lakukan supaya suasana belajar menyenangkan. Bahkan tak sering pula Alfedri membuat cemilan sendiri saat belajar di rumah.

Jika keluar rumah, Alfedri juga selalu menenteng buku. Mau sedang di sawah, menjala ikan, bahkan sedang ngumpul dengan teman sebayanya, buku tak pernah ketinggalan.

Didikan keras dan terarah itu memang sudah ditanamkan ayahnya Ridwan Dailami sejak kecil.

Sejak kecil Alfedri juga sudah mandiri. Sudah bisa membikin kolam sendiri, menanam padi di sawah dan mendayung sampan sambil menjala di sungai. Untuk yang satu ini, benar-benar menjadi hobi Alfedri, makanya dia sempat merengek kepada ayahnya untuk dibelikan jala.

Singkat cerita, keluarga Alfedri sempat pindah ke Pekanbaru dari Rokan Hulu. Meski hijrah ke Pekanbaru, anak Ridwan Dailami ini, bukan masuk STM, tapi SMPN 4 dan kemudian SMAN 1 di Pekanbaru.

Di Pekanbaru, ia tidak tinggal di rumah orang tuanya, melainkan di tinggal di rumah Pak Ciknya. Di sinilah cerita lain muncul, ada getaran kecil di hati Alfedri saat menengok gadis cantik tetangga Pak Ciknya. Namanya Rasidah (kini jadi istri)

Alfedri tak berani berbuat banyak tentang perempuan itu, selain takut pada Pak Ciknya, lelaki ini juga belum punya cukup nyali untuk menatap yang namanya perempuan. Maklum, saat itu Alfedri masih kelas II SMP dan Rasidah kelas I SMP.

Lepas SMA, tahun 1985 Alfedri diterima di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN). Kemandiriannya sejak kecil makin tertempah di APDN. Ia pun menyelesaikan semua studinya dengan baik di setiap jenjang pendidikan.

Setelah lulus, Alfedri melanjutkan S1-nya di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Tahun 1993-1995. Dan tahun 2003-2005, ia pun kembali ke bangku kuliah di S2 Universitas Riau.

Mulai sibuk di karir pemerintahan, Alfedri juga sempat lupa dengan gadis pujaan. Namun kenangan lama itu kembali bersemi kembali saat Alfedri bertemu Rasidah di wilayah Kecamatan Sungai Apit, Siak. Waktu itu, Rasidah mulai menjalani karir sebagai guru pegawai negeri di sana dan Alfedri pegawai di kantor Camat Sungai Apit.

Tahun 1993, Alfedri pun memberanikan diri melamar Rasidah. Didampingi Rasidah, karir Alfedri pun makin melejit. Jadi Pjs. Kaur Kemasyarakatan Setwilcam Sungai Apit, masih di tempat yang sama jabatannya naik menjadi Kepala Seksi PMD. Selanjutnya menjadi Sekretaris Camat Minas hingga tahun 2000.

Lebih kurang satu tahun, sejak Juni 1998, Alfedri juga pernah rangkap jabatan jadi kepala sekolah SMA Korpri yang sekarang berubah nama jadi SMAN 1 Minas. Kala itu Alfedri ditunjuk menjadi kepsek, karena dia salah satu pencetus berdirinya SMA pertama di Minas.

Masih di tahun yang sama, Alfedri dipercaya oleh almarhum Tengku Rafian (Bupati Siak kala itu) sebagai Kabag Pemerintahan Desa dan kemudian Kabag Penyusunan Program.

Dimasa kepemimpanan Bupati Siak Arwin AS, Alfedri di percaya sebagai Camat Minas, Camat Tualang, Kabag Keuangan dan di tahun 2011 diangkat menjadi Kepala DPPKAD Siak.

Tak hanya moncer menjadi pamong, Alfedri juga kemudian piawai menggawangi sederet organisasi. Mulai dari Ketua Badan Amil Zakat Kabupaten Siak, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS, Ketua BNN Kabupaten Siak, Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Siak (TKPK), Ketua Kwartir Cabag 09 Gerakan Pramuka Siak, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Siak, hingga kemudian menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Siak.

Bersama Syamsuar (mantan Bupati Siak), sejak tahun 2011, Alfedri semakin matang. Dua kali menjadi wakil Syamsuar di pemerintahan Kabupaten Siak, membikin lelaki ini tertempa menjadi figur baru yang matang.

Sebab Syamsuar tidak sekadar menjadikan dia wakil, lebih dari itu, Alfedri sudah seperti seorang adik bagi Syamsuar. Itulah sebabnya, mereka berdua anteng maju dua periode, sejarah yang cukup langka bagi dunia politik, khususnya di Riau.

Tapi itulah Alfedri, lelaki yang santun dan selalu menghormati yang lebih tua. Loyalitasnya, tidak hanya pada cinta pertamanya Rasidah, tapi juga pada tanggungjawab dan pengabdian pada negara dan pimpinannya.

Loyalitas inilah yang membikin Syamsuar senang pada Alfedri. Dan mulai hari ini, tibalah giliran Alfedri dilantik Gubernur Riau Syamsuar, untuk memimpin Kabupaten Siak agar menjadi daerah yang lebih cemerlang, terbilang dan gemilang. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww