Home > Berita > Riau

Viral di Facebook Material Pemulihan Istana Peraduan Siak Tak Sesuai; Gunakan Kayu Kelas Kandang Ayam

Viral di <i>Facebook</i> Material Pemulihan Istana Peraduan Siak Tak Sesuai; Gunakan Kayu Kelas Kandang Ayam

Foto pemulihan Istana Peraduan Siak yang diambil di laman Facebook Jufizal Joe Siak.

Sabtu, 16 Maret 2019 21:17 WIB
Sahril Ramadana
SIAK ,POTRETNEWS.com  - Restorasi (pemulihan) Istana Peraduan Siak mendadak jadi perbincangan. Pasalnya material yang digunakan terkesan asal-asalan. Hal ini berawal diketahui setelah diunggah oleh salah satu warga net asal Kabupaten Siak, Riau, Jufizal Joe Siak melalui laman Facebook-nya, Jumat 15 Maret 2019 kemarin Pukul 14.58 WIB.

Unggahan itu pun menjadi perbincangan hangat di Siak. Sebab, Jufizal Joe Siak menyebutkan kayu kelas kadang ayam yang digunakan untuk restorasi istana peraduan tersebut. Istana peraduan ini merupakan tempat istirahat sultan dan keluarganya. Dibangun pada masa Sultan Syarif Hasyim.

Istana ini satu komplek dengan areal Asserayah Hasyimiah atau Istana Siak yang ada di pusat Kota Siak Sri Indrapura. Posisinya sebelah kiri bangunan utama Istana yang jaraknya hanya belasan meter saja. Bangunannya berbentuk rumah yang luasannya sekira 7x7 meter.

Untuk merestorasi istana itu, Pemerintah Kabupaten Siak menggandeng PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Namun, pemugaran bangunan bersejarah yang progresnya sekitar 50 persen lebih itu tercederai setelah Jufizal Joe Siak menulis di laman Facebook-nya material yang digunakan tidak sesuai.

Padahal, seperti dikutip di situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 1 Nomor 28 tentang Cagar Budaya sudah diatur,  pemugaran atau upaya pengembalian kondisi fisik Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya dan Struktur Cagar Budaya yang rusak sesuai dengan keaslian bahan, bentuk, tata letak, dan/atau teknik pengerjaan untuk memperpanjang usianya.

Jika benar yang ditulis Jufizal Joe Siak di laman Facebook-nya, maka rekanan yang mengerjakan proyek pemulihan istana peraduan ini sudah mengangkangi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya tersebut.

Sayangnya, Kadis Pariwisata Siak Fauzi Asni belum dapat dikonfirmasi tentang permasalahan tersebut. Saat dihubungi Handphone-nya, Sabtu (16/3/2019) malam tak diangkat hingga berita ini diterbitkan.

Berikut tulisan Jufizal Joe Siak di laman Facebook-nya:

ARUNG SAMUDRA HERITAGE MEMPERGUNAKN KAYU KELAS KANDANG AYAM UNTUK RESTORASI ISTANA PERADUAN

Perihal Akan Pengunaan Kayu Ini Telah Berkali - Kali kami Peringat Kan Kepada Arung Samudra Heritage, Bahkan Kami Mengatakan.

TANGSI BELANDA SAJA KITA GUNKAN KAYU TERBAIK KELAS SATU BUKIT YANG DI DATANG KAN DARI LUAR PROPINSI RIAU.

Akan Tetapi Arung Samudra Heritage Seakan - Akan Tidak Memperdulikan Hal Ini , Dan Tetap Mempergunakan Kayu Kelas Tiga.

Yaitu " KAYU BALAM " Untuk Ring Atap Istana Peraduan..!

Arung Samudra Heritage Beralasan Kayu Nya Sudah Di Berikan Anti Jamur Dan Sudah " BERDASAR KAN KAJIAN"

Kami Tentu Nya Sangat Heran, ' KAJIAN " Yang  Mana Membenar Kan Pengunaan kayu Kelas Tiga Pada Restorasi Bangunan Bersejarah Apatah Lagi " ISTANA PERADUAN TERMASUK CAGAR  BUDAYA NASIONAL ..

Beberapa Waktu Lalu Telah diadakan Pertemuan Diantara Pemerintah kab Siak Bersama Pt Rapp Selaku Owner Bersama Arung Samudra Heritage ,Dan Arung Samudra Heritage Tetap Kukuh Akan Pengunaan Kayu kelas Tiga Untuk Ring Di Istana Peraduan Berdasar kan kajian...

MENURUT KAMI BELUM ADA PERATURAN  TENTANG BAGUNAN CAGAR BUDAYA YANG MEMBENARKAN PENGUNAAN MATERIAL KAYU  KELAS TIGA APABILA DAN BILA MANA , MATERIAL YANG AKAN DI PERGUNAKAN MASIH ADA ATAU HAMPIR SAMA.

Gambar Di Bawah Ini Memberikan Kejelasan Kepada Kita Terdapat Nya  Perbedaan Yang Menjolok Akan Warna " KAYU " .

Kayu Yang Di Pergunakan Untuk Rangka Atap Dan Ring Atap Pada Di Istana Peraduan  Tahun 1916 Ini Berjenis " KAYU KELAS SATU " Bernama Kayu " KURAS "

Mungkin Arung Samudra Lupa Bahwa Pengunaan Material Kayu Untuk Bangunan Cagar Budaya Mestilah Terukur Kadar Kering Nya , Dengan Melakukan Pengeringan Atau Openisasi , Untuk Mendapat Kan Kadar Kering Yang Sama Dengan Material Yang Ada DAN ITU TIDAK DI LAKUKAN OLEH SAMUDRA ARUNG HERITAGE

SIAK HERITAGE COMMUNITY

JOFRIZAL ( Ketua )***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww