Api Belum Padam, Luas Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Capai 1.711 Hektar

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Luas hutan dan lahan yang terbakar sejak awal Januari hingga hari ini mencapai 1.711,41 hektar. Rekapitulasi luas lahan terbakar di beberapa daerah Riau sejak awal Januari yaitu paling luas di Bengkalis 953,5 hektar (ha). "Di Kepulauan Meranti 187,4 ha, Rohil 254,5 ha, Dumai 133 ha, Siak 70,75 ha, Pekanbaru 21,76 ha, Kampar 19,5 ha, Pelalawan 21,5 ha, Inhu 1,5 ha, Inhil 48 ha," ujar Asisten 1 Sekretariat Daerah Pemprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, Senin (11/3/2019).

Lokasi lahan yang masih terbakar berada di Kabupaten Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak, Pelalawan dan Indragiri Hilir. Petugas gabungan dari TNI-Polri, Manggala Agni, BPBD Riau dan PT Sumatera Riang Lestari masih berjibaku melakukan pemadaman.

"Luasan lahan yang terbakar bertambah di Desa Sei Rawa Kabupaten Siak seluas 1 hektare, di Desa Teluk Nibung Indragiri Hilir 6 ha, Kelurahan Tanjung Palas Kota Dumai 9 ha. Serta di Kelurahan Guntung Kota Dumai 2 ha, Desa Teluk Lecah Bengkalis 10 ha, Desa Penebal Bengkalis 1 ha," ucap Ahmad.

Untuk pelaku yang membakar lahan ada sekitar 6 orang yang ditangkap jajaran kepolisian di Riau. Polres Dumai menangkap 4 orang pelaku, Polres Kepulauan Meranri 1 orang dan Polres Bengkalis juga 1 orang.

"2 Kasus pelaku karhutla di Polres Dumai sudah dilimpahkan ke jaksa untuk proses tahap II, serta Polres Kepulauan Meranti 1 kasus," kata Ahmad.

Pemadaman dari udara dilakukan Satgas dari Pangkalan TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan melakukan water bombing atau bom air menggunakan 9 helikopter. Selain itu, prajurit TNI AU juga melakukan hujan buatan atau tekhnologi modifikasi cuaca dengan menggunakan 1 pesawat Cassa 212.

"Untuk Satgas Darat pemadaman dilakukan TNI AD, Polri, Manggala Agni, karyawan PT SRL, BPBD Riau dan kabupaten setempat, serta masyarakat peduli api," jelasnya. ***

Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul "Luas Hutan & Lahan Terbakar di Riau Mencapai 1.711 Hektare"

Editor:
Akham Sophian