Home > Berita > Riau

Dalam 3 Bulan, Ekspor Komoditas Pertanian Riau Tembus Rp7 Triliun, Syamsuar: Tingkatkan Kembali Hasil Kekayaan Daerah

Senin, 11 Maret 2019 23:17 WIB
dalam-3-bulan-ekspor-komoditas-pertanian-riau-tembus-rp7-triliun-syamsuar-tingkatkan-kembali-hasilGubernur Riau Syamsuar (kiri) saat menghadiri pelepasan ekspor komoditas pertanian.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dinas Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru menggelar pelepasan ekspor komoditas pertanian serta turunannya, Senin (11/3/2019). Dalam waktu kurun 3 bulan sejak Januari hingga Maret, ekspor keluar negeri sudah mencapai Rp7 triliun. Menurut Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Ali Jamil, Riau memiliki potensi cukup besar dalam ekspor komoditas dalam bentuk produk pertanian dari hasil kekayaan alam nonmigas. Untuk itu pihaknya akan mendukung penuh.

"Kami dukung kegiatan petani dalam rangka eksportasi komoditas pertanian. Kita melihat Riau saat ini mempunyai potensi kekayaan yang dimilikinya," kata Ali.

Ali menyebut, kegiatan tersebut sudah ada di dalam Instruksi Presiden untuk Menteri Pertanian agar diakselerasikan kegiatan eksportasi pertanian seluruh Indonesia. Sekarang, kata Ali dilakukan di Provinsi Riau.

"Nah, hari ini di Riau sendiri untuk melepas beberapa hasil pertaniannya sudah dilakukan. Tujuannya ke negara China, Korea Selatan, Brasil, Ukraina, Tiongkok, Jepang, Thailand, Turki, Haiti dan Selandia Baru," sebut Ali.

Dengan adanya kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian, Ali berharap Gubeenur Riau mendapat dukungan dari perwakilan pemerintah pusat. Supaya produk tersebut yang didapat dari hasil kekayaannya bisa langsung pelepasannya dari Riau.

”Ke depannya, ini harus bisa lewat kita (Riau). Tentunya melalui bandara dan pelabuhan. Itu harapan kita. Hari ini saja, kita sudah melepaskan hasil kekayaan Riau sebesar Rp627 miliar terdiri dari 107 ton produk kelapa sawit dan olahannya seperti kernel, cangkang, dan minyak sawit," terang Ali.

Ali juga mengatakan bahwa potensi ekspor komoditas pertanian lain di wilayah itu sangat besar. Di antaranya Nenas Sirup yang pada 2018 lalu nilai ekspor mencapai 41 ton dengan tujuan Amerika Serikat, serta komoditas pertanian dan perikanan lainnya yang bisa digarap secara maksimal.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Provinsi Riau Rina Delfi, mengatakan produk ekspor pertanian itu dikirim ke negara-negara di Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika.

"Nilai ekspor bulan Januari hingga Maret per tanggal 11 hari ini mencapai Rp7 triliun. Itu yang melapor ke Karantina Pertanian, masih ada yang belum meminta sertifikasi ke kita," kata Rina.

Dalam tahun lalu, Rina menyebut komoditas unggulan ekspor pertanian Provinsi Riau sudah mencapai Rp35 triliun. Di antaranya kelapa sawit dan produk turunannya. Selain kelapa sawit, komoditas kelapa dan nenas juga menjadi produk unggulan ekspor dari Riau.

”Perkebunan kelapa sawit, dari CPO, bungkil, cangkang. Juga kelapa, yang menjadi santan, arang, bahkan sabutnya. Semua menjadi duit," urai Rina.

Pelepasan ekspor komoditas pertanian serta turunannya, menurut Gubernur Riau Syamsuar merupakan suatu kesempatan berharga untuk meningkatkan kembali hasil kekayaan yang dimiliki Provinsi Riau.

”Cara ini termasuk untuk dapat menaikkan harga kelapa. Karena sudah boleh diekspor. Ke depannya saya ingin Riau ada suatu peningkatan. Kita ingin produk Riau ditonjolkan kembali," ujar Syamsuar. ***
Kategori : Riau, Pemerintahan
wwwwww