Syamsuar, dari Tenaga Honorer hingga Duduki Kursi Gubernur Riau

Syamsuar, dari Tenaga Honorer hingga Duduki Kursi Gubernur Riau

Syamsuar-Edy Nasution menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Rabu (20/2/2019)/SETKAB.

Rabu, 20 Februari 2019 14:01 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Syamsuar dan Edy Natar Nasution resmi menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Keduanya dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2019). Usaha Syamsuar menjadi pejabat nomor satu di Riau bukan perkara mudah.

Dia memang sudah berkecimpung di dunia pemerintahan sejak lama. Sebelumnya, Syamsuar hanya sebagai tenaga honorer. Hingga akhirnya menjadi Bupati Siak selama 2 periode sebelum terpilih sebagai Gubernur Riau.

Selama menjabat di kabupaten berjuluk Kota Istana, pria kelahiran Rokan Hilir, 8 Juni 1954 tersebut menjadi bupati terpopuler. Lulusan APDN itu terkenal karena sosoknya yang agamis, tegas, bersih, sederhana, dan mampu membawa Siak menjadi kabupaten terdepan di Riau.

Selama kepemimpinannya, Siak memiliki segudang prestasi di tingkat regional hingga nasional. Tercatat lebih dari 100 penghargaan berhasil diraih. Salah satunya penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 7 kali berturut-turut.

Program kerja Syamsuar sebagai Gubernur Riau periode 2019-2024 tertuang dalam visi. Yakni, terwujudnya Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat, dan unggul di Indonesia.

”Pengalaman kami memimpin Siak, kabupaten ini terbukti mampu berdaya saing dengan kabupaten lainnya di Indonesia. Jika Siak bisa, dengan sinergisitas semua daerah maka Riau Insya Allah juga bisa untuk lebih maju," kata Syamsuar.

Visinya kemudian dituangkan dalam lima poin utama. Pertama, mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas dan berdaya saing global melalui pembangunan manusia seutuhnya. Kedua, mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang merata, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Ketiga, mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing. Keempat, mewujudkan budaya melayu sebagai payung negeri dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing.

Kelima, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi.

”Kami akan membangun Alquran Center di ibu kota provinsi. Menyediakan pendidikan berkualitas gratis 12 tahun, membentuk sekolah unggulan di setiap Kabupaten/kota, dan banyak program kerja lainnya di berbagai sektor," jelas Syamsuar.

Berbagai program kerja tersebut difokuskan pada sektor setrategis. Seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, tata kelola pemerintahan, sosial dan kemiskinan, pariwisata-budaya dan ekonomi kreatif.

Selain itu, juga telah disiapkan program kerja di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.

Syamsuar-Edy juga akan mewujudkan misi kepemimpinan melalui program kerja sektor lingkungan hidup, lapangan dan kesempatan kerja, serta program kerja UMKM.

”Kami mohon doa restu dan dukungan semua pihak agar bisa segera memulai bekerja untuk Riau yang lebih baik," tegasnya.

Syamsuar berdampingan memimpin Riau bersama Edy Afrizal Natar Nasution. Putra kelahiran Bengkalis 1961 itu melepas jabatan sebagai Danrem 031/Wirabima, sebelum akhirnya terpilih sebagai Wakil Gubernur Riau.

Edy Natar merupakan Lulusan Akabri 1984 dan Seskoad 1998. Serta pernah menerima berbagai penugasan. Baik dalam maupun luar negeri.

”Saya sudah menganggap Pak Syamsuar seperti sahabat dan kakak. Semoga kami bisa saling bersinergi untuk bersama-sama membangun Riau," ucap bapak 3 anak itu. ***

Artikel ini telah tayang di jawapos.com dengan judul "Syamsuar, dari Tenaga Honorer hingga Duduki Kursi Gubernur Riau"

Editor:
Akham Sophian

wwwwww