Peluang Bisnis tanpa Beban, Cara Jitu Dusdusan.com agar Kaum Ibu Bisa Menambah Pendapatan Keluarga

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - PT Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusan.com), platform dan komunitas reseller terbesar di Indonesia, menggelar seminar ”Bisnis Rumahan tanpa Beban” pada Sabtu (22/9/2018) di salah satu hotel Pekanbaru. Acara tersebut digelar untuk menggali potensi masyarakat Pekanbaru, khususnya ibu rumah tangga (IRT) dalam merintis usaha secara mandiri.

Bank Indonesia mencatat pada Januari - Juli 2018 rata-rata laju inflasi Indonesia berada di kisaran 3,5%. Sementara pada Juli 2018, laju inflasi tercatat sebesar 3,18% (yoy) sehingga secara akumulatif hingga Juli 2018 laju inflasi mencapai 2,18% (ytd). Di Pekanbaru, BPS Riau merilis laju inflasi Riau sebesar 0,55% pada kurun waktu Januari-Maret 2018.

Laju inflasi turut andil terhadap kenaikan harga barang dan jasa, seperti biaya pendidikan, harga kebutuhan pokok, transportasi dan sebagainya. Sementara, inflasi tidak berjalan lurus dengan kenaikan upah dan menjadi keresahan bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.

”Kami ingin mengedukasi dan memberi peluang bagi masyarakat Pekanbaru, khususnya ibu rumah tangga untuk mulai merintis usaha yang dapat menambah pemasukan keluarga. Dengan begitu, kami berharap dapat memberi kontribusi bagi perekonomian keluarga mereka,” ujar GM Marketing Communication Dusdusan.com Dewi Hendrati.

Tak hanya memberikan kesempatan merintis bisnis mandiri, Dusdusan.com berkomitmen untuk memberikan pelatihan mengenai strategi pemasaran bisnis secara online dan offline. Dengan begitu, ibu-ibu rumah tangga dapat memaksimalkan media sosial mereka untuk berbisnis.

”Dusdusan.com memberikan pelatihan mengenai strategi pemasaran untuk mengembangkan kemampuan reseller. Kami juga terus berinovasi dan meningkatkan peran Dusdusan.com dalam mengedukasi perempuan Indonesia dalam berbisnis,” imbuh Dewi.

Turut hadir pula Desi Wahyuni selaku Ketua Komunitas WIrausaha Tangan Di Atas (TDA) Pekanbaru sebagai pembicara dalam seminar yang dihadiri oleh sekitar 400 peserta tersebut. ***