Danau Kajuid, Primadona Baru Pariwisata Kabupaten Pelalawan

Sabtu, 25 Agustus 2018 17:45 WIB
danau-kajuid-primadona-baru-pariwisata-kabupaten-pelalawanIndahnya Danau Kajuid di Langgam, Pelalawan/ISTIMEWA.
PELALAWAN, POTRETNEWS.com – Kebijakan efisiensi anggaran dengan cara rasionalisasi telah membuat pemerintah daerah di Provinsi Riau kelimpungan, tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Walhasil, banyak program yang sudah dianggarkan terpaksa ditunda pelaksanaannya, disebabkan anggaran yang ada tidak cukup mendukung untuk melaksanakan program itu.

Tapi kebijakan itu juga mendatangkan hikmah tersendiri. Antara lain, banyak daerah yang berupaya memacu sumber-sumber pembiayaan baru, dan tidak semata tergantung dari alokasi anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah pusat.

Salah satu sektor yang banyak dilirik untuk mendatangkan PAD (pendapatan asli daerah) adalah kepariwisataan. Langkah ini juga ditempuh Pemkab Pelalawan di bawah duet kepemimpinan Bupati HM Harris dan Wakil Bupati Zardewan.

Terakhir, Pemkab Pelalawan melakukan soft opening objek wisata alam Danau Tajwid yang berada di Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam. Pada Selasa (21/8/2018) lalu, objek wisata itu resmi dibuka untuk umum. Digelar berbagai kegiatan seperti gerak jalan sehat santai yang diikuti ratusan peserta untuk menandai soft opening objek wisata baru andalan Pelalawan itu.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/22112018/potretnewscom_hmcqp_1437.jpg Bupati Pelalawan HM Harris bersama istri Ratna Mainar saat soft opening atau pembukaan Danau Kajuid di Kecamatan Langgam/ISTIMEWA

Usai berjalan sehat, para peserta disuguhkan pula, dengan senam sehat di sebuah lapangan yang sudah disiapkan oleh panitia pelaksan. Guna menyemarakkan kegiatan panitia menyiapkan doorprize bagi para peserta. Kegiatan yang bertaburan hadiah dan doorprize dipersembahkan oleh PT RAPP, PT BNI, PT Bank Mandiri dan PT Bank Riau Kepri.

Bupati Pelalawan HM Harris menyebut kegiatan ini sebagai salah satu mendukung Program Pemerintah Daerah yakni Pelalawan Eksotis dan lebih mengkedepankan wisata masyarakat tempatan.

Mantan Ketua DPRD ini mengungkapkan, Danau Tajwid atau yang sering disebut Danau Kajuid dulunya dilelang oleh ninik mamak untuk kepentingan di kepenghuluan Kecamatan Langgam untuk keperluan pendidikan sekolah, guru ngaji, sekarang dikelola oleh pemda untuk meningkatkan PAD.

Mantan Ketua Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) itu menyambut positif dilaksanakannya kemah dan jambore oleh Forum Anak Kabupaten Pelalawan.

Hal ini sejalan dengan keseriusan pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri generasi emas Pelalawan dalam menghadapi persaingan global di tahun 2030 mengkedepankan kegiatan positif yakni kesenian, olahraga dan kebudayaan. Dia berharap potensi wisata danau kajuid bisa di promosikan untuk penambahan PAD bagi negeri seiya sekata ini.

Sementara itu, Kadisbudparpora Pelalawan Andi Yuliandri mengatakan Danau Tajwid sebagai salah satu objek pariwisata yang memiliki tantangan sendiri dan menjadi destinasi pariwisata terbaru. Karena, pengelola Danau Kajuid memiliki salah satu wahana permainan yang telah ada yaitu flying fork, flying fish dengan 32 wahana permainan pendukungnya. Untuk spot dikelola oleh pengelola dengan investasi yang cukup besar sebagai pariwisata yang baru di Kabupaten Pelalawan.

Dalam pengelolaan wisata ini Disbudparpora bersama dengan ninik mamak membagi secara bersama, wisatawan akan dikenakan pajak dari permainan yang ada untuk bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Pelalawan.

Objek wisata alam itu resmi dibuka untuk umum setelah kurang lebih tiga tahun dilakukan aneka kegiatan pembangunan untuk pembenahan objek wisata dimaksud. Itu artinya, masyarakat Pelalawan –termasuk masyarakat lain di luar kabupaten ini—sudah memiliki objek wisata baru yang tidak kalah menariknya dari objek-objek wisata alam yang ada di Provinsi Riau.

Danau Tajwid merupakan danau alami dengan pulau-pulau yang berada ditengahnya. Di bagian lain hutan alam yang tumbuh dengan hamparan pasir putih dibawahnya, membuat keindahan tersendiri untuk dinikmati.

Ditambah kondisi udara yang relatif masih segar, dilengkapi berbagai wahana permainan seperti flying fox, outbound, flying fish, banana boat, bebek dayung, dan speedboat. Di objek wisata ini juga tersedia musala, yang bisa dimanfaatkan pengunjung dari kalangan muslim untuk menunaikan ibadah.

Tak susah menuju Danau Tajwid, karena untuk mencapai objek wisata alam itu bisa dengan menaiki kendaraan roda dua atau empat, dengan jarak tempuh kurang lebih setengah jam dari Pangkalankerinci, ibukota Kabupaten Pelalawan. Tapi untuk berkunjung kekawasan ini harus mengambil jalan aspal berbelok ke kanan sebelum menuju penyeberangan ponton Sungai Kampar. Setelah menyusuri jalan aspal menuju Langgam, kemudian berbelok ke kanan beberapa meter sebelum Jembatan Langgam. Jalan terus mengikuti akses yang sudah ada dari tepi sungai Kampar.

Sebelum tiba di Danau Tajwid atau kerap juga disebut Dana Kajwik, mata akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Banyak pohon besar dan tinggi, tempat monyet dan binatang lain bergelantungan seraya menyapa para pengunjung. Setelah sampai di lokasi Danau Tajuwid, akases jalan sudah terhubung dan bisa dilewati mobil maupun sepeda motor. Danau yang terhampar ditengah menjadi daya tarik tersendiri.

Di bagian tengah tampak beberapa alat berat, kendaraan, dan pekerja sedang bekerja meratakan jalan hingga membangun tower besi untuk wahana flying fox setinggi hampir 30 meter. Selain flying fox, wahana permainan lain yang bisa dinikmati yakni flying fish di tengah danau.

”Kalau flying fox ini panjangnya sekira 230 meter ke ujung sana,” kata pengelola Danau Kajuwid, Bakhtiar Ismail, salah seorang pengelola ketika diketemui dilokasi. “Ini tinggal membuat pagar disamping dan memperkokoh lagi. Sama yang lain-lain yang perlu. Tapi sekarang sudah bisa dipakai kok,” tambah Bhaktiar Ismail.

Untuk flying fish juga sudah bisa dinikmati. Sampan karet yang dibentuk sedemian rupa untuk dinaiki empat orang, sama seperti di lokasi wisata lainnya. Bentuknya mirip banana boat apabila digabung tiga unit dengan penampang dibagian depan dan samping kiri-kanannya. Flying fish dimainkan dengan bantuan speedboat sedang untuk menarik dan memainkan irama sesuai dengan ayunan speed.

Investasi dana telah disiapkan secara berangsur untuk menyulap Danau Kajuwik menjadi lokasi wisata yang menarik wisatawan dari dalam dan luar Pelalawan. Pemkab Pelalawan juga sudah menunjukan keseriusannya dalam mengembangkan wisata itu. Dengan membangunan beberapa gazebo, kamar mandi, serta tempat santai ditepi danau. Ke depan infrastruktur lain akan ditambah sesuai kebutuhan.

Pariwisata merupakan primadona baru untuk meningkatkan penanaman modal di Kabupaten Pelalawan. Pertumbuhan investasinya yang mencapai 18 persen per tahun, menunjukkan bahwa peluangnya masih sangat terbuka. Selama lima tahun terakhir kontribusi sektor pariwisata terhadap total realisasi investasi berada di level 2,2 persen atau Rp 51,2 triliun.

Data BKPM tahun 2016 menunjukkan nilai investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor pariwisata mencapai Rp 2,2 triliun. Sedangkan penanaman modal asing (PMA) pariwisata pada 2015 mencapai Rp12,8T. Total investasi baru sektor pariwisata pada 2015 adalah Rp15 triliun. Tidak kalah pentingnya yakni infrastruktur pendukung akan menjadi sektor prioritas untuk menarik investor asing dan domestik.

Berkaca pada data tersebut, Pemkab Pelalawan pun berkomitmen dalam pengembangan sektor pariwisata di daerahnya, hal ini juga sejalan dengan fokus Pemprov Riau dengan program Riau Menyapa Dunia-nya.

Selain wisata ombak Bono yang sudah sangat dikenal dunia mancanegara, Pemkab Pelalawan terus fokus mengembangan potensi pariwisata yang ada sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Daerah Kabupaten Pelalawan terdiri atas pesisir, lembah, bukit dan gunung. Dengan sumber daya alam yang melimpah, tentunya banyak potensi wisata yang dapat dijadikan tempat berpariwisata yang potensial untuk dikomersialkan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/22112018/potretnewscom_kedwn_1438.jpgBupati Pelalawan HM Harris mencoba jetski di Danau Kajuid/ISTIMEWA

Mengenai tempat-tempat wisata yang ada di daerah ini yaitu di kecamatan Pangkalanlesung, terdapat potensi wisata yang luar biasa yaitu Equator, kemudian Danau Tajwid yang terletak di Kecamatan Langgam, Wisata TNTN yang juga terletak di Kecamatan Langgam, Wisata Bono di Kecamatan Telukmeranti. Sejumlah tempat wisata yang terdapat dan memiliki potensi untuk dikembangkan di daerah ini, hanya Wisata Bono yang sudah terporomosikan hingga saat ini sudah mulai dikenal dunia.

Pelalawan juga dinilai cukup strastegis karena berada di jalur lintas Timur Sumatera, berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Posisi strategis Kabupaten Pelalawan ini menjadi modal dasar dan keunggulan pengembangan dan pembangunan di segala sektor termasuk sektor pariwisata. Sambungnya, Kabupaten Pelalawan dapat ditempuh melalui jalan darat, jalan laut dan sungai serta jalan udara.

Beberapa daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Pelalawan pun telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Meliputi Langgam, Danau Tajwid, Hutan Rawa Sungai Mokoh, Pangkalankerinci, Desa Pekantua, Bono, Suaka Marga Satwa Kerumutan, Tugu Equator, Desa Betung, Pengobatan Tradisional Beliam dan Menumbai. ***

wwwwww