Pengakuan Juwita, Korban Selamat Kapal Terbalik di Danau Toba: Saya Sudah Pasrah Mau Mati Saja

Pengakuan Juwita, Korban Selamat Kapal Terbalik di Danau Toba: Saya Sudah Pasrah Mau Mati Saja

Proses evakuasi Korban kecelakaan kapal penumpang KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

Selasa, 19 Juni 2018 18:42 WIB
SIMALUNGUN, POTRETNEWS.com - Musibah baru saja mengejutkan masyarakat. Musibah itu terjadi di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Kapal Sinar Bangun yang melaju dari Simanindo (Kabupaten Samosir) menuju Tigaras (Kabupaten Simalungun) terbalik di perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) sekira pukul 17.30 WIB sore.

Dilansir potretnews.com dari tribunnews.com, Basarnas yang berjaga di Pelabuhan Tigaras mengevakuasi empat orang korban. Dari empat orang, satu meninggal dunia.

Sementara, Basarnas yang berjaga di Pelabuhan Simanindo Samosir baru menemukan 15 korban sampai Senin malam. Juwita Sumbayak, korban yang selamat terus menangis saat tim medis memberikan makanan dan obat untuknya.

Ia terus menangis memanggil anaknya dan 18 keluarganya yang hilang akibat peristiwa ini. Juwita yang menangis sambil berselimut mengungkapkan peristiwa ini terjadi lantaran penumpang over kapasitas.

Ia menjelaskan ada sekitar 200 penumpang yang ikut dalam perjalan tersebut.

Saat angin kencang menghempas, kapal oleng ke sebalah kanan. Ombak yang cukup tinggi menggoyangkan kapal sampai terbalik.

Juwita mencoba menyelamatkan diri dengan memeluk helm untuk dapat mengapung. "Ngeri loh, ngeri. Aku sebenarnya sudah pasrah. Saya selamat karena kupegang helm. Aku pun udah gak mau lagi selamat. Udah pasrah mau mati saja,"ujarnya.

Juwita juga mengungkapkan seluruh penumpang berhamburan menceburkan diri ke danau. Bahkan, sambil menangis Juwita menceritakan melihat gelimpangan mayat terombang-ambing. "Ketika saya terombang-ambing ada kapal feri yang datang. Mereka memberikan tali untuk saya. Makanya aku selamat," ujarnya.

Juwita juga menjelaskan ada 18 keluarganya yang masih belum ditemukan. Kapal terbalik setelah 22 menit lepas dari dermaga. "Kami melaju sekira 22 menit sudah. Anakku, sama suamiku masih di sana. Mereka gak bisa berenang," katanya.

Untuk diketahui, kapal tersebut mengangkut sekitar 80 penumpang dari Pelabuhan Simanindo menuju Tigaras dan terbalik setelah 22 menit berlayar.

Kepala Basarnas Wilayah Danau Toba, Torang Hutahean mengungkapkan sudah mengerahkan dua kapal untuk menyelamatkan korban yang masih hilang. Ia belum mau memastikan berapa jumlah di dalam kapal tersebut. "Kita belum bisa pastikan berapa jumlah korban. Yang pastinya korban dari Simanindo menuju Tigaras," ujarnya.

Torang menjelaskan ada empat korban yang dievakuasi ke Pelabuhan Tigaras dan 15 yang dievakuasi ke Simanindo.

Korban yang dievakuasi ke Tigaras dibawa ke Puskesmas Sipintu Angin. Satu dari empat korban telah meninggal dunia. Namun, korban meninggal dunia seorang perempuan belum terdata nama dan asalnya.

Pantauan tribun-medan.com, angin tertiup sangat kencang di perairan Danau Toba Tigaras. Hujan juga mengguyur sepanjang pencarian. Warga sekitar dan keluarga korban masih menunggu kabar penemuan terbaru dari Basarnas.

Basarnas juga sudah menyediakan papan pengumuman untuk nama-nama korban yang ditemukan. Ratusan masyarakat pun memadati papan pengumuman sekaligus mengambil gambar.

Pihak Basarnas juga meminta kepada warga atau keluarga untuk memberikan data keluarga yang hilang. Namun, warga yang datang bingung untuk menemukan pos pengaduan. "Kemananya kami ini, bang. Kami ke sana, katanya ke sana. Kami mau nanya keluarga kami yang hilang," ujarnya.

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa, Umum
wwwwww