Home > Berita > Riau

Listrik Padam Selama 17 Jam di Pelalawan akibat Meledaknya Trafo di Kompleks PT RAPP, Warga Tak Bisa Tidur Semalaman karena Kepanasan

Listrik Padam Selama 17 Jam di Pelalawan akibat Meledaknya Trafo di Kompleks PT RAPP, Warga Tak Bisa Tidur Semalaman karena Kepanasan

Ilustrasi.

Kamis, 15 Maret 2018 12:45 WIB
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Listrik yang dikelola BUMD Tuah Sekata di Pangkalan Kerinci padam selama 17 jam. Sambungan arus dipadamkan terhitung sejak Rabu (14/3/2018) pukul 17.00 WIB hingga Kamis (15/3/2018) jam 10.00 WIB listrik tak kunjung hidup. Direktur BUMD Tuah Sekata, Sanusi Arianto, seperti dilansir potretnews.com dari tribunnews.com membenarkan pemadaman listrik yang sudah berlangsung selama 17 jam.

Arus padam lantaran pasokan daya dari PT Riau Prima Energy (RPE), sebagai sumber arus BUMD Tuah Sekata, terputus sejak Selasa (14/3/2018) sore.

Pasokan daya berhenti karena salah satu trafo milik PT RPE yang berada di dalam komplek PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) meledak. "Ada trafo meledak di dalam (RAPP), akibatnya pasokan arus terputus ke kita. Kemudian berimbas ke pelanggan," jelas Sanusi, Kamis (15/3/2018).

Sanusi menyatakan pihak tak bisa berbuat banyak terkait kondisi ini. Selama ini BUMD hanya bergantung pada pasokan daya PT RPE dan tak memiliki pembangkit listrik sendiri. Alhasil jika ada gangguan dari PT RPE akan berimbas langsung ke pelanggan, tanpa bisa bermanuver ke pembangkit lain.

Kondisi ini semakin diperparah dengan proses perbaikan trafo di RPE yang memakan waktu cukup lama.

Meski trafo yang meledak bisa diatasi hingga Kamis (15/3/2018) sore nanti, RPE tak bisa serta merta menghidupkan pembangkitnya.

Teknisi perusahaan itu akan mengecek jaringan dan turbin pembangkit untuk melihat ada tidaknya gangguan akibat dari trafo yang terbakar itu.

"Makanya mereka di dalam (karyawan RAPP) juga ikut padam dari semalam. Baik townsite I maupun townsite II. Kita tetap menunggu perbaikan dari RPE," imbuh Sanusi.

BUMD Tuah Sekata meminta maaf kepada seluruh pelanggan yang tidak nyaman selama listrik padam. Pihaknya akan mencari solusi secepatnya untuk mengatasi krisis yang terjadi.

Masyarakat Kecamatan Pangkalan Kerinci kecewa bercampur kesal, khususnya pelanggan listrik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tuah Sekata.

Pasalnya pemadaman arus listrik berlangsung lama hingga 17 jam. Listrik dipadamkan terhitung sejak Rabu (14/3/2018) pukul 17.00 WIB hingga Kamis (15/3/2018) jam 10.00 WIB listrik tak kunjung hidup. Belum diketahui pasti apa penyebab pasokan daya ke rumah-rumah pelanggan hingga selama itu.

Apalagi penjelasan resmi dari BUMD Tuah Sekata sebagai pengelola listrik juga belum memberikan penjelasan. Tentu kondisi ini membuat masyarakat kecewa, lantaran aktivitas terhambat selama listrik dipadamkan.

Bahkan satu malaman warga tidur dalam kegelapan dan hanya mengandalkan lampu alternatif. "Tidur pakai lilin jadinya. Karena lampu emergency sudah padam juga. Kapasitasnya cuma 4 jam," ungkap warga Jalan Seminai, Samosir (43), dilansir tribunnews.com.

Karyawan swasta ini menjelaskan, keempat anaknya nyaris tak bisa tidur lantaran kepanasan. Sebab sudah terbiasa tidur menggunakan kipas angin.

Terpaksa diganti dengan kipas manual menggunakan tangan. Keluhan serupa disampaikan warga Pangkalankerinci lainnya, Seilla Putri (36) yang kesulitan memasak nasi dan mandi. Karena mengandalkan arus listrik untuk menghidukan mesin pompa air dan penanak nasi.

"Kalau yang ada gensetnya memang enaklah. Masih terbantu. Kami yang nggak sanggup beli genset ini yang tersiksa," papar ibu rumah tangga ini.

Keluhan kedua warga itu mewakili ribuan pelanggan BUMD Tuah Sekata di Pangkalankerinci. Kekesalan banyak ditumpahkan di media sosial (medsos) seperti Facebook. Beberapa komentar dan status di medsos mengecam BUMD sebagai pengelola listrik. 

Penjelasan PT RAPP
Manajemen PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang dikonfirmasi potretnews.com Kamis (15/3/2018) siang membenarkan indisen meledaknya trafo akibat gangguan pada sistem pembangkit listrik PT Riau Prima Energy. Berikut keterangan resmi Corporate Communication PT RAPP yang dikirimkan ke redaksi potretnews.com, beberapa saat lalu.

Rabu Sore (14/2) kemaren, telah terjadi gangguan pada sistem pembangkit listrik PT RPE. Hal ini menyebabkan terputusnya suplai listrik di areal pabrik, townsite, dan juga suplai ke PLN dan BUMD.

Gangguan yang terjadi saat teknisi PT RPE sedang melakukan pengecekan dan monitoring, pada saat itu sempat timbul percikan api. Tiga orang teknisi yang bertugas mengalami luka bakar pada tangan dan sebagian badan dan masih dalam keadaan sadar.

Ketiga korban segera dievakuasi ke klinik perusahaan untuk mendapatkan pertolongan pertama dan selanjutnya sore itu juga dirujuk ke rumah sakit di Pekanbaru untuk perawatan lanjutan dan mendapatkan penanganan medis yang lebih baik.

Perusahaan berusaha semaksimal mungkin agar listrik dapat kembali normal. Saat ini tim teknis kami tengah berupaya memperbaiki gangguan yang terjadi. Semoga segala gangguan dapat teratasi. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww