Home > Berita > Riau

Refleksi: 10 Anggota DPR RI Mundur demi Ikut Pilkada 2015, Cuma Sedikit yang Menang

Refleksi: 10 Anggota DPR RI Mundur demi Ikut Pilkada 2015, Cuma Sedikit yang Menang

Ilustrasi.

Selasa, 06 Maret 2018 10:51 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Ada 10 Anggota DPR RI yang mengundurkan diri dari parlemen, lantaran ingin maju dalam kontestasi Pilkada 2015. Berdasarkan data KPU, hanya 4 orang yang berhasil memenangkan pilkada. Keputusan untuk mundur itu merupakan amar putusan MK dalam memutuskan judicial review beberapa pasal UU Pilkada pada Rabu (8/7/2015). Salah satu putusannya memerintahkan anggota dewan harus mundur jika ingin maju dalam pilkada.

Dilansir potretnews.com dari detikcom terbitan Minggu 13 Desember 2015, 10:39 WIB, total ada 10 Anggota DPR RI yang akhirnya mengajukan pengunduran diri dengan perhitungan akan menang pilkada. Namun berdasarkan penghitungan suara pada form C1 yang direkap dan publikasikan KPU, hanya 4 orang yang lolos.

Berikut anggota DPR yang berhasil memenangkan Pilkada 2015:

1. Olly Dondokambey (PDIP), calon Gubernur Sulawesi Utara yang diusung PDIP.
Pasangan Olly Dondokambey-Steven O.E Kandouw menang dalam Pilkada setelah mengalahkan dua pesaingnya di Pilkada Sulut. Olly mendapatkan total 645.920 suara atau 51,36 persen.

2. Irna Narulita (PPP), calon Bupati Pandeglang yang diusung Gerindra, PKB, PKS, NasDem, PBB, Hanura, dan PAN.
Pasangan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban menang dalam Pilkada setelah mengalahkan dua pasangan kandidat. Irna yang juga istri Dimyati Natakusumah, memperoleh 367.037 suara atau 69,41 persen.

3. Chusnunia Chalim (PKB), calon Bupati Lampung Timur yang diusung PKB dan Partai Demokrat.
Pasangan Chusnunia-Zaiful Bokhari berhasil memenangkan Pilkada Lampung Timur dengan meraup 263.926 suara atau 53,17 persen. Lawannya Yusran Amirullah-Sudarsono memperoleh 232.455 suara atau 46,83 persen.

4. Neni Moerniaeni (Golkar), calon Walikota Bontang yang maju secara independen (non-parpol)
Pasangan calon Neni Moerniaeni-Basri Rase berhasil memenangkan Pilkada dengan mengantongi 44.301 suara atau 55,85 persen. Lawannya yang diusung 4 parpol Adi Darma-Isro Umarghani, hanya meraup 35.018 suara atau 44,15 persen.

Berikut Anggota DPR yang gagal dalam Pilkada dan tak bisa kembali ke DPR:

1. Saan Mustopa (Demokrat, sekarang Ketua DPW Partai Nasdem), calon Bupati Karawang yang diusung Gerindra, Golkar dan NasDem.
Pasangan Saan Mustopa-Iman Soemantri gagal setelah bersaing berat dengan 5 pasangan kandidat. Saan hanya meraup 200.112 suara atau 19,21 persen di urutan kedua. Sementara urutan pertama Cellica Nurrachadiana-Ahmad Zamakhsari memperoleh 531.195 suara atau 51 persen.

2. Abdul Hakim (PKS), calon Wali Kota Metro yang diusung PKS dan Gerindra.
Pasangan Abdul Hakim-Muchlido Apriliast gagal bersaing dengan 4 pasangan kandidat lain. Abdul Hakim hanya mengantongi 24.671 suara atau 29,07 di urutan kedua. Urutan pertama adalah pasangan A. Pairin-Djohan yang memperoleh 33.499 suara atau 39,47 persen.

3. Zairullah Azhar (PKB), calon Gubernur Kalimantan Selatan yang diusung PKB, NasDem, dan Demokrat.
Pasangan Zairullah Azhar-M.Sapi'i menurut data sementara KPU yang baru direkap 78,22 persen, hanya mengantongi 238.834 suara atau 16,98 persen. Urutan pertama ditempati pasangan Sahbirin Noor-Rudy Resnawan yang meraup 601.692 suara atau 42,78 persen. Urutan kedua Muhidin-Gusti Farid Hasan Aman dengan 565.922 suara atau 40,24 persen.

4. Norbaiti Isran Noor (Demokrat), calon Bupati Kutai Timur yang diusung Gerindra, PDIP, dan PKPI.
Pasangan Norbaiti Isran Noor-Ordiansyah menurut data sementara gagal bersaing dengan dua kandidat lain di Pilkada Kutai Timur. Data rekap yang diterima KPU baru 58,47 persen, Norbaiti sementara berada di urutan ketiga dengan 10.632 suara atau 14,31 persen. Urutan pertama Ismunandar-Kasmidi Bulang mengantongi 34.506 suara atau 46,46 persen.

5. Hamid Noor Yasin (PKS), calon Bupati Wonogiri yang diusung PKS, PAN, Gerindra, dan Demokrat.
Pasangan Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha gagal bersaing dengan seorang kandidat lain. Hamid mengantongi 254.209 suara atau 45,53 persen. Sementara lawannya Joko Sutopo-Edy Santosa meraup 304.130 suara atau 54,47 persen.

Ada satu lagi anggota DPR yang maju dalam Pilkada, yaitu Willy Midel Yoseph (PDIP), calon Gubernur Kalimantan Tengah yang diusung PDIP. Namun pilgub di Kalteng ditunda KPU menyusul sengketa di pengadilan.

Sementara di Pilkada Riau 2018, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy juga harus mundur sebagai Anggota DPR RI lantaran ikut pemilihan gubernur yang dihelat secara serentak di seluruh Indonesia pada 27 Juni mendatang.

Hal yang sama terjadi pada pasangannya sebagai calon wakil gubernur, Hardianto. Politikus Partai Gerindra ini mundur dari kursi Anggota DPRD Provinsi Riau.

Akankah Lukman Edy berhasil memenangi pilkada tahun ini setelah gagal pada 2013? Atau, nasibnya bakal sama dengan rekannya sesama politisi Senayan seperti Saan Mustopa? Kita tunggu saja. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum, Politik, Peristiwa
wwwwww