Home > Berita > Umum

Proyek Hulu Migas Terancam Dicoret dari Kategori Strategis Nasional, Salah Satunya yang Dikerjakan Chevron

Proyek Hulu Migas Terancam Dicoret dari Kategori Strategis Nasional, Salah Satunya yang Dikerjakan Chevron

Ilustrasi.

Jum'at, 16 Februari 2018 20:08 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Beberapa proyek hulu minyak dan gas bumi/migas terancam dicoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini akan dicoret jika hingga tahun 2019 tak kunjung melakukan konstruksi. Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan pihaknya diberi waktu dua pekan untuk mengevaluasi seluruh PSN tak terkecuali migas. Ini sesuai dengan instruksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Salah satu syarat proyek agar tidak tercoret dari daftar PSN adalah sudah mulai konstruksi atau sudah mencapai kesepatan pemenuhan pembiayaan (financial close) pada 2019 mendatang. "Itu syarat utama dari proyek strategis nasional yang ditetapkan sebelumnya," kata Rainier, Rabu (14/2/2018), dilansir potretnews.com dari katadata.co.id.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 tahun 2017, ada lima proyek hulu migas yang masuk PSN. Pertama, Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu, Jawa Timur. Kedua, Train 3 Tangguh di Papua Barat. Ketiga, Blok Masela di Laut Arafura. Keempat, pengembangan lapangan Gendalo, Maha, Gandang, Gehem, Bangka yang masuk ultra laut dalam (Indonesian Deepwater Development/IDD) yang dikerjakan oleh Chevron Indonesia, dan Jangkrik di Blok Muara Bakau Kalimantan Timur.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tak membantah adanya evaluasi itu. Hanya, memang hingga kini belum tahu proyek mana saja yang akan dievaluasi. Yang jelas, Kementerian ESDM berupaya mempercepat proyek hulu migas yang masuk PSN. “Dikerjakan secepatnya,” ujar dia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengaku masih optimis proyek hulu migas yang masuk PSN bisa terus berjalan. Namun, ia menyerahkan keputusannya ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. "Kalau dia menganggap tidak selesai ya coret saja. Kami juga harus ikuti. Ini juga peringatan buat kami supaya bisa on time," kata dia.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan lima proyek hulu migas yang masuk dalam PSN. "Kami monitor secara bulanan progress-nya," kata dia.

Berikut ini perkembangan kelima proyek hulu migas yang masuk PSN per 31 Desember 2017:

1) Proyek Jangkrik di Blok Muara Bakau di Kalimantan Timur telah berproduksi sejak Juli tahun lalu. Berdasarkan rencana pengembangan (PoD) II Lapangan Jangkrik dan Jangkrik NE yang disetujui SKK Migas 2013 silam, nilai investasi proyek yang digarap Eni Muara Bakau Ltd mencapai US$ 3,77 miliar.

2.Proyek Tangguh Train 3 di Papua Barat kini masuk dalam tahap konstruksi, yakni dalam persiapan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC). Targetnya proyek yang digarap BP ini beroperasi kuartal II 2020. Kapasitas produksi proyek ini sebesar 700 mmscfd atau sekitar 3,8 juta ton per tahun (MTPA).

3. Proyek ultra laut dalam (Indonesian Deepwater Development/IDD) untuk lapangan Bangka sudah berproduksi. Namun, Lapangan Gendalo dan Gehem yang dikerjakan oleh Chevron Indonesia masih tahap studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain proyek.

4. Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela. Status proyek tersebut masih dalam tahapan proses revisi rencana pengembangan lapangan (PoD) pertama. Tahapan ini terdiri dari beberapa pekerjaan seperti, proses pengadaaan desain awal (pre-FEED) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) oleh Inpex dan tahap klasifikasi lokasi potensial fasilitas produksi di darat.

5. Proyek Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu Jawa Timur sudah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) dan masuk tahap rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) untuk fasilitas pemrosesan gas. Konsorsiumnya PT Rekayasa Industri (Rekind)-JGC Indonesia-JGC Corporation. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada 2020. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Pemerintahan
wwwwww