Kembali dari Bali, Ustaz Somad Disambut Masyarakat di Bandara SSK II Pekanbaru

Kembali dari Bali, Ustaz Somad Disambut Masyarakat di Bandara SSK II Pekanbaru

Ustaz Abdul Somad bersama Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu.

Minggu, 10 Desember 2017 18:28 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (DPH LAM) Riau, Syahril Abubakar, bersama komponen masyarakat Riau lainnya siang tadi datang ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Mereka menyambut kepulangan Ustaz Abdul Somad ke Riau melakukan safari dakwah di Bali. Penyambutan tersebut sebagai bentuk dukungan masyarakat Melayu kepada Ustaz Somad. Itu karena Ustaz Somad sempat difitnah sejumlah orang yang tergabung dalam Komponen Rakyat Bali (KRB) saat datang berceramah ke Pulau Dewata. Jebolan S2 dari Maroko itu ditolak karena dianggap sebagai penceramah yang anti-kebhinekaan dan anti-NKRI.

Ketua Umum LAM Riau, Syahril Abubakar, mengatakan bahwa Ustaz Abdul Somad sudah mewakapkan dirinya untuk umat. Dia juga punya komitmen untuk memperkokoh silahturahmi masyarakat dalam payung NKRI.

"Dia berangkat untuk memperkokoh NKRI. Kami mengimbau semua lapisan masyarakat bahwa orang Melayu tetap membela Ustaz Abdul Somad. Mari kita jaga keutuhan NKRI. Jangan memutarkbalikkan fakta," kata Syahril Abubakar, dilansir potretnews.com dari viva.co.id.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menjaga dan melindungi Ustaz Somad selama berada di Bali.

"Terutama, kami mengucapkan terima kasih dan salam hormat buat Tuan Raja Ida Cokorda Pemecutan XI yang telah memberikan perlindungan kepada anak kemenakan kami selama berada di Tanah Bali," paparnya.

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad sendiri mengajak menyikapi masalah ini seperti menarik rambut di tepung. Jadi jangan sampai ada perselisihan yang berlanjut setelah kejadian yang lalu.

"Rambut ditarik, tepung tak rusak. Jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susuk sebelanga. Di Bali ada komunitas Umat Hindu yang sudah hidup lama bersama umat Islam, 800 tahun, tidak pernah rusak," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww