Home > Berita > Riau

Inilah Kerja Keras Pemkab Pelalawan Menjawab Tantangan Padi Lokal dan Produk Pangan Unggulan

Senin, 20 November 2017 15:27 WIB
inilah-kerja-keras-pemkab-pelalawan-menjawab-tantangan-padi-lokal-dan-produk-pangan-unggulanBupati Pelalawan HM Harris melakukan penanaman padi perdana wujud kemandirian pangan di Kecamatan Kualakampar, beberapa waktu lampau.
PELALAWAN, POTRETNEWS.com – Tidak bisa dibantah, sektor pertanian masih dipandang sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah. Namun sayangnya, sebagai sektor yang memiliki peran sangat penting dan signifikan dalam perekonomian daerah, pengembangan sektor ini masih tertinggal. Itulah sebabnya, mengapa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan Provinsi Riau bekerja lebih keras untuk membangun sektor pertanian yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga berkelanjutan.

Memajukan sektor pertanian tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi tidak mustahil untuk dilakukan, asalkan para petani mau berinovasi dan melakukan terobosan. Di sisi lain, pemerintah juga harus memberikan bantuan serta dukungan yang dibutuhkan.

Pemkab Pelalawan tidak henti-hentinya untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian, khususnya gabah yang menjadi tanaman primadona masyarakat di Kecamatan Kualakampar. Padi merupakan komoditas penting setelah sawit dan karet di Kabupaten Pelalawan.

Kawasan terluar di Kabupaten Pelalawan ini, memiliki potensi berupa ribuan hektar lahan persawahan dengan kondisi tanah sangat subur. Dengan potensi yang dimilikinya menjadikan Kuala Kampar pantas jika disebut sebagai pusat penghasil gabah terbesar atau lumbung padinya Pelalawan.

Berbagai terobosan untuk meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas dari hasil pertanian, terutama produk unggulan yang dihasilkan berupa gabah dengan jenis varietas asli atau biasa disebut beras Cekau dan Karya Pelalawan.

Seluas 25.600 hektar sawah pasang surut yang tersedia, sekitar 15.900 hektare di antaranya terdapat di Kecamatan Kualakampar. Sudah puluhan tahun lamanya wilayah ini menjadi pusat pertumbuhan dan penyebaran berbagai jenis varietas padi pasang surut.

Meski jenis padi ini usia panennya harus mencapai empat (4) bulan, namun padi jenis ini bisa tumbuh subur di lahan pasang surut meski tidak diberi pupuk tambahan hanya mengandalkan kesuburan tanah. Sampai sekarang, masyarakat setempat tetap mempertahankan varietas asli tersebut yakni Cekau dan Karya Pelalawan.

"Kita harus bangga, karena daerah ini memiliki padi dengan jenis varietas lokal yang mempunyai kelebihan dan mampu bersaing," kata Bupati Pelalawan HM Harris, dalam acara launching Gerai Beras Penyalai di Pangkalankerinci, beberapa waktu lalu.

Menurut pria yang pernah menjadi Ketua Asosiasi DPRD Kabupaten se-Indonesia (Adkasi) ini, tantangan bagi Pelalawan ke depan adalah bagaimana varietas lokal tersebut dapat diupayakan menjadi benih unggul dengan tidak meninggalkan jenis aslinya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/03122017/potretnewscom_nm58k_1074.jpgBupati Pelalawan HM Harris launching Gerai Beras Penyalai di Pangkalankerinci, beberapa waktu lalu.

"Melalui dinas terkait, terus dilakukan uji coba. Dengan upaya ini, diharapkan bisa mempercepat atau bisa sama usia panennya dengan bibit unggul saat ini yang hanya memerlukan waktu tiga (3) bulan sepuluh hari bisa langsung panen," ujarnya.

Bupati dua periode ini juga berkeinginan untuk terus meningkatkan hasil pertanian dengan hasil yang berkualitas namun dengan usia panen yang relatif lebih cepat dari sebelumnya.

"Upaya lainnya, meningkatkan kualitas benih lokal menjadi benih unggul dari varietas lokal serta melakukan penyuluhan kepada petani agar melakukan perubahan pola tanam dari yang biasanya," papar suami dari Hj Ratna Mainar tersebut.

Diungkapkannya, setelah dilakukan pengkajian dan evaluasi terungkap jika selama ini kecenderungan para petani padi di Kuala Kampar memiliki kelemahan dalam mengolah sawahnya yang luasnya sangat tidak sebanding dengan kemampuan. Kondisi ini juga dipersulit dengan minimnya permodalan.

"Untuk mengubah kebiasaan masyarakat petani di Kuala Kampar, maka diterapkan juga turun benih dan penanaman serentak. Dengan begitu, apa yang diharapkan nantinya bisa sesuai dengan keinginan baik itu yakni kualitas dan kuantitas padinya bisa meningkat," ujarnya.

Diakui Bupati Harris, tidak mudah bagi masyarakat petani di Kualakampar untuk mengikuti program yang telah dibuat pemerintah. Sebab, menurut petani lokal kebiasaan yang sudah dilakukan selama ini telah dianggap benar. "Sehingganya tidak ada niat bagi mereka untuk mengubah pola cocok tanam sesuai anjuran dari pemerintah," ucapnya.

Menurut dia, sebagai upaya untuk penyeragaman kegiatan turun sawah Dinas Pertanian telah menerapkan pola tanam serempak mulai dari turun benih sampai penanaman serentak kepada semua petani padi di Kuala Kampar.

"Tujuannya selain untuk menyamakan tanam padi serentak dan juga untuk menghindari terjadinya penyerangan hama," tandas Bupati Harris.

Pemurnian Benih Varietas Lokal
Dengan melakukan upaya pemurnian benih, varietas lokal diharapkan akan menjadi benih yang unggul dan berkualitas. Jika terwujud, bukan tidak mungkin nantinya Kabupaten Pelalawan akan menjadi suplier benih unggul dengan varietas lokal padi Cekau dan Karya Pelalawan.

"Upaya kita adalah, melakukan pemurnian bibit padi lokal untuk bisa menjadi bibit unggul. Nantinya sebagai daerah asal bukan tidak mungkin menjadi penyuplai benih unggul dengan varietas asli," ucap pria kelahiran Langgam, 2 Februari 1950 ini.

Sejak berdirinya Kabupaten Pelalawan 12 Oktober 1999 silam, bidang pertanian masuk dalam Visi Kabupaten Pelalawan yakni ‘Terwujudnya Kabupaten Pelalawan Maju Dan Sejahtera, Melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Yang Didukung Oleh Pertanian Yang Unggul Dan Industri Yang Tangguh Dalam Masyrakat Yang Beradat, Beriman, Bertaqwa Dan Berbudaya Melayu Tahun 2030’.

Rumusan visi daerah yang memiliki ibukota Pangkalankerinci mengandung sejumlah makna diantaranya yaitu Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera, pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (Ekora), pertanian yang unggul, industri yang tangguh dan masyarakat beriman dan bertaqwa serta bebudaya melayu.

Petani Difasilitasi Buka Gerai Beras Penyalai
Untuk mempromosikan potensi sumber daya pangan lokal di Pelalawan, Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait memfasilitasi pelaku usaha pangan lokal untuk membuka gerai di Pangkalan Kerinci.

Gerai Beras Penyalai ini secara resmi telah dilaunching oleh Bupati Pelalawan, HM Harris, di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pasar Baru, Pangkalankerinci, Pelalawan.

Gerai Beras Penyalai bertujuan membangun image daerah bahwa Pelalawan merupakan daerah penghasil beras di Riau yang hasilnya bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Ini juga untuk menepis anggapan yang mengatakan beras Pelalawan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat Pelalawan. Beras kita juga dinikmati masyarakat kita," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan, Syah Fahlefi.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/03122017/potretnewscom_zpx48_1075.jpgBeras Penyalai.

Menurut Fahlefi, gerai pangan lokal Beras Penyalai yang hadir di Pangkalan Kerinci juga bertujuan memfasilitasi Kelompok Tani dalam hal pemasaran serta memperluas jaringan usaha. "Distan hanya memfasilitasi, yang mengelola Gapoktan Maju Jaya. Kita juga berharap stok beras tidak putus," ucapnya.

Ditambahkan Fahlefi, pihaknya terus melakukan pembinaan agar stok maupun kualitas beras tetap terjamin dan pasar lokal bisa terpenuhi. "Kita juga melakukan pembinaan, agar stook beras tak putus dan kualitas terjamin. Setidaknya kita bisa memenuhi pasar lokal dulu," tandasnya.

Gerai Beras Penyalai menyediakan berbagai jenis beras asli Kuala Kampar tanpa pupuk kimia, seperti Beras Cekau Pelalawan, Beras Karya Pelalawan, Beras Mendol Pelalawan, Beras Bono Pelalawan, Beras Impara Pelalawan dan beras Penyalai lainnya.

Masyarakat Diajak Konsumsi Beras Lokal
Bupati Pelalawan, HM Harris berharap masyarakat lebih memilih mengkonsumsi beras lokal dibandingkan dengan beras impor, sebagai bentuk keberpihakan kepada petani lokal.

"Mari, kita mulai gerakan konsumsi beras lokal," kata Bupati Harris, saat launching Gerai Beras Penyalai di Pangkalan Kerinci, yang dihadiri oleh instansi vertikal seperti perwakilan Badan Urusan Logistik (Bulog), BPPT, serta jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pelalawan.

Menurutnya, beras Penyalai merupakan beras andalan Kabupaten Pelalawan yang dihasilkan dari lumbung padi di desa-desa Kuala Kampar. "Jika masyarakat mengkonsumsi beras produksi daerah sendiri, jelas akan membuka pasar bagi petani dan jaminan harga maupun kualitas serta membuka lapangan kerja," katanya.

Ada beberapa jenis beras hasil produksi petani Penyalai, yakni beras cekau, beras karya, beras mendol, beras inpara dan aneka beras lainnya.

Menurut Bupati Harris, gerakan konsumsi beras lokal merupakan bagian dari salah satu dari tujuh program strategis, yakni Pelalawan Makmur. Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani dalam rangka mewujudkan Pelalawan Mamur menuju Pelalawan Emas. "Karena, jenis beras ini merupakan hasil pertanian kita sendiri dari bumi kita sendiri," tandasnya. ***

wwwwww