Home > Berita > Riau

Untuk Kali Kedua, Dosen Fakultas Ekonomi Unilak Raih Dana Iptek bagi Masyarakat Kemenristek Dikti

Untuk Kali Kedua, Dosen Fakultas Ekonomi Unilak Raih Dana Iptek bagi Masyarakat Kemenristek Dikti

Untuk kedua kalinya dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning Sri Maryanti SE MSi meraih dana hibah Iptek bagi Masyarakat dari Kemenristek Dikti dengan judul ”IbM Kelompok Tani Desa Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir".

Minggu, 17 September 2017 10:56 WIB
Muhamad Maulana
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Untuk kali kedua, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak) Sri Maryanti SE MSi meraih dana hibah Iptek bagi Masyarakat dari Kemenristek Dikti dengan judul ”IbM Kelompok Tani Desa Lembah Sari Kecamatan Rumbai Pesisir". Kegiatan ini dilakukan bersama tim yang beranggotakan dua orang yaitu Rita Wiyati SE,MM dan Drs Muhammad Thamrin MM. Keduanya juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi Unilak.

Kegiatan IbM ini melibatkan mitra IbM yaitu Kelompok Tani Sari Buah dan Kelompok Tani Ladang Sari yang berlokasi di Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Diselenggarakan mulai pertengahan September hingga Oktober mendatang.

"Tujuan keterlibatan Dosen Fakultas Ekonomi UNILAK dalam Iptek Bagi Masyarakat ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat atau problem solving secara berkelanjutan (sustainable). Adapun tahapan kegiatan IbM ini adalah dengan mengajukan proposal ke Kemenristek Dikti. Hanya dua proposal IbM yang lolos secara Nasional untuk didanai oleh DIKTI dari 23 judul proposal yang diajukan di Unilak ke Dikti," kata Sri.

Dijelaskannya, mitra IbM yang terlibat memiliki beraneka ragam produk kerupuk. Selama ini produk tersebut hanya diambil oleh pengepul atau pemborong untuk dijualkan kembali. Harga yang diberikan kepada petani sangat rendah, sehingga petani dalam hal ini mitra IbM Unilak sulit untuk berkembang secara ekonomi karena produk yang mereka hasilkan sulit sampai ke pasaran.

"Kesulitan produk mitra IbM untuk sampai ke pasaran karena produk yang dihasilkan belum memiliki Nomor PIRT dan belum memiliki merek serta kemasan yang layak untuk dijual. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dari mitra IbM untuk mengurus Nomor PIRT yang sangat berbelit-belit dan membutuhkan biaya. Sementara mitra IbM bukanlah berasal dari ekonomi yang mapan," tuturnya.

Oleh karena itu dalam kegiatan ini, Sri Maryanti dan kawan-kawan membantu mitra IbM untuk mengurus Nomor PIRT dari produk yang dihasilkan mitra, serta membuat kemasan dan merek, serta memasarkan produk tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Sri juga menyerahkan bantuan kepada kedua mitra IbM yakni Kelompok Tani Sari Buah dan Kelompok Tani Ladang Sari, berupa mesin spiner, impulse sealer, timbangan, kemasan dan merek produk lengkap dengan Nomor PRIT produk tersebut. ***

Kategori : Riau, Pekanbaru, Umum
wwwwww