Home > Berita > Riau

Bank Riaukepri Hanya Setor Dividen Rp37 Miliar ke Pemprov Riau dari Target Rp136 Miliar

Bank Riaukepri Hanya Setor Dividen Rp37 Miliar ke Pemprov Riau dari Target Rp136 Miliar

Ilustrasi/Kantor Pusat Gedung Bank Riaukepri di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Sabtu, 16 September 2017 07:23 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemerintah Provinsi Riau memiliki sejumlah badan usaha milik daerah (BUMD) namun untuk tahun 2016 sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, kontribusinya sangat kecil. Untuk BUMD sekelas Bank Riau Kepri saja dari dividen yang diterima Pemprov Riau hanya Rp37 miliar dari yang ditargetkan dividennya Rp136 miliar. Ditambah dengan Bumi Siak Pusako dan PT SPR yang juga turun drastis akibat turunnya harga minyak dunia.

Semua BUMD Riau tidak capai target dividen bahkan jauh dari yang diharapkan Pemerintah sebagai yang membuat target untuk sektor pengelolaan kekayaan daerah tersebut.

Ironisnya lagi ada BUMD yang realisasinya bahkan nol, padahal diberi target yakni PT PIR. Sedangkan dua BUMD lainnya PT RAL dan PT Riau Petroleum tidak ada target apa apa sehingga capaian juga tidak ada.

Sebagaimana dalam laba yang dibagikan bagi penyertaan modal dimana dari semua BUMD ditargetkan tahun 2016 Sebesar Rp216, 8 miliar, realisasi hanya Rp828, 5 miliar sedangkan capaian 2015 Rp176, 9 miliar.

Sehingga capaiannya hanya 38,12 persen, bahkan 50 persen juga tidak bisa dicapai. Ini menjadi penyebab menurunnya pendapatan daerah.

Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Riau Darusman menyebutkan penurunan terbesar bersumber dari tidak tercapainya target pendapatan dari dividen PT Bank Riau Kepri dikarenakan berubahnya proporsi pemegang saham sebagai dampak dari adanya penambahan penyertaan modal dari Kabupaten/Kota seperti Kota Batam dan Kabupaten Meranti.

"Namun kalau tekhisnya lebih baik yang jelaskan itu Dirut Bank Riau saja," kata Darusman, Jumat (15 /9/2017), dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Darusman juga menambahkan kondisi ini diperparah dengan anjloknya harga minyak dunia, karena dari segi dividen dari PT Bumi Siak Pusako sendiri tahun 2015 masih berkontribusi Rp429.245.000 miliar lebih bagi pemprov dan tahun 2016 hanya Rp6 miliar.

"Begitu juga PT Sarana Pembangunan Riau dikarenakan menurunnya tingkat pendapatan kedua BUMD tersebut sebagai dampak dari menurunnya harga minyak di pasar minggu Internasional. Dimana dari tahun sebelumnya deviden Rp18 Miliar kini menurun jadi 600 juta," ucap Darusman.

Kabiro Ekonomi menyebut hasil audit yang dilakukan BPK tersebut tentunya menjadi bahan evaluasi kedepan guna meningkatkan dan memajukan BUMD.

"Ke depannya mudah mudahan stabil harga minyak dunia PAD bertambah dan realisasi tercapai target," ujar Darusman. ***

Editor:
Muh Amin

Kategori : Riau, Umum, Pemerintahan
wwwwww