Home > Berita > Riau

Bupati Inhil Jamu Makan Malam Delegasi International Coconut Exhibition 2017 di Rumah Jabatannya

Sabtu, 09 September 2017 11:17 WIB
Advertorial
bupati-inhil-jamu-makan-malam-delegasi-international-coconut-exhibition-2017-di-rumah-jabatannyaBupati Indragiri Hilir HM Wardan foto bersama menyapa para delegasi.
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau HM Wardan menjamu para delegasi International Coconut Exhibition tahun 2017 dalam acara gala dinner yang dilaksanakan di rumah jabatan (rumjab) Bupati Inhil, Jumat malam (8/9/2017). Gala dinner yang diadakan untuk menyambut kedatangan para peserta International Coconut Exhibition 2017 yang difungsikan sebagai ajang beramah-tamah ini diikuti oleh Direktur Eksekutif APCC Mr Uron Neil dan ratusan delegasi, baik delegasi yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Dalam sambutannya, Bupati Wardan mengatakan, julukan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai 'Negeri Seribu Parit' dan 'Negeri Hamparan Kelapa Dunia' sangatlah beralasan. Selain terdapat parit yang begitu banyak, Kabupaten Inhil juga memiliki perkebunan kelapa yang begitu luas kepunyaan masyarakat.

Selain itu, Bupati Wardan juga sedikit menceritakan asal-usul perkembangan perkebunan kelapa di Inhil sejak ratusan tahun lalu. Diceritakan bupati, sejarah perkembangan perkebunan kepada rakyat berawal sejak masuknya masyarakat beragam suku, seperti suku Banjar, Bugis dan Jawa.

"Melalui suku Banjar, yang mungkin telah terbiasa di daerah asalnya Kalimantan, teknik pengembangan varietas Kelapa Dalam berhasil ditemukan," ujar bupati.

Di hadapan para delegasi luar negeri dan ratusan hadirin lainnya, Bupati Wardan menjelaskan tentang teknik irigasi tradisional, sistem trio tata air yang sejak puluhan tahun lalu diterapkan oleh masyarakat pekebun Kabupaten Inhil.

Kendati memiliki sistem pengairan tradisional yang diterapkan di era modern, diungkapkan Bupati Wardan, Kabupaten Inhil juga tidak luput dari permasalahan di bidang perkebunan kelapa yang hingga saat ini menjadi kendala dalam upaya pengembangan.

"Sedikitnya, 100 ribu hektar lahan perkebunan kelapa masyarakat yang mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti intrusi air laut dan serangan hama,"

Padahal, keberadaan perkebunan kelapa telah banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat Inhil dan dinamika pembangunan daerah.

Disamping persoalan alam, perkebunan kelapa di Kabupaten Inhil juga dihadapkan dengan permasalahan minimnya industri pengolahan kelapa. Menurut Bupati Wardan, problema pengolahan kelapa di Kabupaten Inhil tersebut memerlukan campur tangan pemerintah untuk mengatasinya. Peran yang diharapkan dari Pemerintah Pusat ialah berupa bantuan untuk mendorong upaya pengembangan hilirisasi kelapa.

"Dengan begitu, pasokan kelapa yang berlimpah di Inhil dapat tersedot oleh kebutuhan industri. Dampak positifnya, permintaan akan kelapa akan meningkat, monopoli atau tekanan terhadap harga pun tidak akan terjadi," papar bupati.

Sedangkan peranan luar negeri yang diharapkan, khususnya oleh APCC, dikatakan Bupati Wardan ialah berupa promosi potensi kelapa di Kabupaten Inhil guna mendatangkan investor asing sehingga dapat memperbaiki iklim investasi yang saat ini tidak berimbang karena minimnya industri pengolahan.

Pada acara gala dinner ini, para delegasi International Coconut Exhibition Tahun 2017 disuguhi oleh tayangan audio visual tentang Kabupaten Inhil, beragam jenis tari-tarian tradisional dan lantunan Syair Ibarat Khabar Kiamat. (adv/diskominfo/suf)

wwwwww