Home > Berita > Riau

Pupuk yang Diangkut Truk Penimpa Carry hingga Menewaskan Satu Keluarga di Kampar Disebut Polisi Milik PT Wilmar Nabati Indonesia

Pupuk yang Diangkut Truk Penimpa Carry hingga Menewaskan Satu Keluarga di Kampar Disebut Polisi Milik PT Wilmar Nabati Indonesia

Truk yang menimpa Suzuki Carry hingga menewaskan satu keluarga di Kampar.

Minggu, 03 September 2017 15:53 WIB
BANGKINANG, POTRETNEWS.com - Kepolisian Resort Kampar menyebutkan pupuk yang diangkut Truk Tronton BK 9216 BH saat kecelakaan maut di Desa Merangin Kecamatan Kuok, Kamis (24/8/2017) lalu, adalah milik PT. Wilmar Nabati Indonesia. Namun pihak perusahaan membantahnya. Keterangan yang diperoleh bahwa pengangkutan pupuk menggunakan jasa ekspedisi. Truk tersebut adalah milik perusahaan ekspedisi.

Humas Wilmar Unit Dumai-Pelintung, Marwan Anugrah mengatakan, truk tersebut tidak pernah digunakan dalam tiga bulan terakhir.

"Kita sudah cek data di system perusahaan tiga bulan terakhir, BK 9216 BH tidak ada pemuatan di pabrik kita," ungkap Mawrwan lewat pesan WhatsApp, Ahad (3/9/2017). Menurut dia, truk kemungkinan digunakan oleh toko penjual atau suplier pupuk.

Marwan menyarankan, supir ditanya dari mana pupuk tersebut dimuat. Pihaknya tidak bisa bertanya langsung kepada supir yang kini telah berstatus tersangka dan ditahan di Markas Polres Kampar. Ia beralasan, pupuk itu tidak lagi milik perusahaan.

Keterangan Marwan berbeda saat dihubungi, Kamis (31/9/2017) lalu. Sebelumnya, ia membenarkan bahwa pupuk itu milik PT Wilmar. Ia bahkan mengaku perusahaan telah melakukan pengecekan setelah kecelakaan terjadi.

"Pupuk memang punya kita. Namun truk punya pengangkutan. Bukan punya kita," kata Marwan dilansir potretnews.com dari tribunnews.com. Pupuk itu sedianya diantar ke daerah Telukkuantan, Kuantan Singingi. Ia meminta nomor polisi truk untuk dicek di sistem perusahaan.

Marwan menjelaskan, kelebihan muatan tidak serta merta menjadi kesalahan pemilik pupuk. Sama seperti yang diterapkan oleh perusahaan dalam aktivitas pengangkutan minyak. Perusahaan tidak bertanggung jawab terhadap kecelakaan di tengah perjalanan pengangkutan minyak.

Menurut Marwan, kelebihan muatan bisa saja karena permainan supir dan petugas pemuat. "Bisa aja ada titipan mau diantar kemana (di luar yang dimuat di pabrik). Nggak mungkin bisa kami kontrol," ujarnya.

Kecelakaan ini menewaskan empat orang sekeluarga (penumpang Suzuki Carry). Satuan Lalu Lintas Polres Kampar menyatakan kecelakaan disebabkan oleh truk kelebihan muatan sehingga mengalami rem blong. ***

Editor:
Muh Amin

Kategori : Riau, Kampar, Umum, Hukrim
wwwwww