Home > Berita > Siak

Kalau Indonesia Sudah 72, Warga Minas Barat Baru Tahun Ini Merdeka

Kalau Indonesia Sudah 72, Warga Minas Barat Baru Tahun Ini Merdeka

Ilustrasi.

Jum'at, 26 Mei 2017 10:16 WIB
SIAK, POTRETNEWS.com - Arti kemerdekaan baru tahun ini dapat dimaknai oleh Desa Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak, Riau. Pasalnya baru sejak Kamis (25/5/2017) mereka merasakan adanya aliran tenaga listrik sejak negara ini dinyatakan merdeka dari penjajahan Belanda. Adanya aliran listrik itu baru ditandai dengan semangat simbolik setelah Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menekan saklar di KWh meter di salah satu rumah warga di desa Minas Barat tersebut.

Pagi itu akan jadi awal kehidupan baru bagi mereka dengan listrik dari PLN. Menurut Zainal Abidin, meskipun tempat tinggal warganya berada di pinggir jalan lintas, namun mereka tidak pernah menikmati listrik dari pemerintah.

"Tiang itu mungkin memang sudah puluhan tahun berdiri di antara kami, tapi tak satupun lampu di rumah kami yang hidup dari situ," kata dia sambil menunjuk tiang listrik milik sebuah perusahaan minyak, Jumat (26/5/2017).

Setiap hari sebelum tiang listrik PLN berdiri, warga Minas harus membeli bahan bakar minyak untuk menyalakan genset. "Biasanya rata-rata listrik di rumah warga pakai genset sendiri. Mulai nyala sejak pukul 18.00 WIB, dan padam pukul 24.00 WIB. Itu biaya bahan bakarnya sekitar Rp 15 ribu. Kalau mau hidup sampai pagi sekitar Rp 30 ribu setiap harinya. Beban itu tambah berat saat harga BBM naik," ucap Zainal dilansir potretnews.com dari jpnn.com.

Kini PLN sudah membangun PLTD 250 Kilowatt dan membangun jaringan sepanjang 7 kilometer di daerah mereka. Fasilitas umum seperti masjid, musala, sekolah TK, Paud, SD, SMP, SMA dan MDA sudah mendapatkan listrik.

"Kalau warga saya, ada sekitar 1.500 kepala keluarga, dengan PLTD itu, bisa mengalirkan listrik untuk 200 rumah, jadi sisanya bertahap akan terlistriki," tutur Zainal.

Ketika Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bersama General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Irwansyah Putra hadir di tengah mereka, semangat antusiaspun terlihat dari mereka. Namun yang hadir hanya Wakil Bupati Siak Alfedri. "Ada 14 desa di Siak yang belum dapat aliran listrik perlahan-lahan akan dapat listrik. 2019 semua bisa selesai," sebut Alfedri.

Disebutkanya, saat dia menjabat 2011 lalu, rasio elektrifikasi Kabupaten Siak hanya 34 persen. "Hari ini sudah 70 persen, 2019 tentunya bisa 100 persen," ucap Alfedri.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan dia sering lewat daerah itu, tapi tidak mengetahui warga belum mendapatkan listrik. "Semua ini akan berangsur-angsur terlistriki. Kalau tahun ini bisa 4 desa, maka sampai 2019 ada 10 desa lagi akan segera dilistriki oleh PLN," kata Andi Rachman.

Dari GM PLN WRKR Irwansyah Putra didampingi Manajer PLN Area Pekanbaru Kemas Abdul Gaffur mengatakan, pemerintah mempercepat program elektrifikasi untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Kebijakan itu dituangkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 38 Tahun 2016 tentang Percepatan Elektrifikasi di Perdesaan Belum Berkembang, Terpencil, Perbatasan, dan Pulau Kecil Berpenduduk Melalui Pelaksanaan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Skala Kecil.

Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dari pembangkit hingga saluran listrik ke rumah-rumah dengan tujuan agar pada Ramadan 1438 H ini, warga di desa bisa menikmati listrik sehingga ibadah puasa menjadi lebih nikmat. Sebabkebutuhan dasar berupa listrik mulai dipenuhi oleh pemerintah tentunya ini berkah tersendiri dibanding tahun tahun sebelumnya.

"Saat ini melalui program Listrik Desa, PLN telah membangun jaringan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 20 kV sepanjang 7 KMs untuk mengaliri listrik di Desa Minas Barat," ujar Irwansyah. ***

Editor:
Muh Amin

wwwwww