Aneh, Protes Vonis Ahok, Situs Resmi Polda Riau Diretas

Aneh, Protes Vonis Ahok, Situs Resmi Polda Riau Diretas

Wajah situs resmi Polda Riau usai diretas. (foto: istimewa)

Jum'at, 12 Mei 2017 19:39 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Lagi-lagi, aksi peretasan terjadi. Kali ini, situs resmi Polda Riau yang beralamat di http://riau.polri.go.id/ diretas pada Jumat sore (12/5/2017). Tepatnya, situs tersebut terkena deface atau peretas mengubah tampilan situs. Dalam aksinya itu, peretas memasang foto atau meme Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di laman resmi Polda Riau. Meme tersebut juga disertai tulisan yang mengungkapkan protes peretas karena Ahok, yang telah berjasa pada negara, justru memperoleh vonis penjara dua tahun di perkara penistaan agama.

Dilansir potretnews.com dari tirto.id, peretas menulis di laman resmi Polda Riau, "Indonesia Defacer Was Here." Di bawah foto Ahok, peretas meninggalkan pesan berbunyi "#RIP Justice In My Country :) Karena Kebenaran Tidak Selalu Berujung Baik :) Biar Mereka Semua Tau Siapa Penista yang Sebenarnya :)".

Dalam aksi kali ini, peretas meninggalkan tautan ke akun Facebook yang mereka katakan sebagai pihak yang meretas. Tautan Facebook tersebut, beralamat di: https://www.facebook.com/Defacertersakiti. Namun, kala dikunjungi, Facebook hanya menampilkan "Page Not Found".

Peretas juga mengisi musik latar belakang situs resmi Polda Riau dengan lagu kebangsaan yang berjudul "Gugur Bunga." Selain menampilkan foto Ahok, peretas mengisi laman resmi Polda Riau dengan animasi hujan salju.

Belakangan, pada sekitar Pukul 18.15 WIB, hasil peretasan itu sudah tidak bisa terlihat lagi. Setiap pengunjung laman https://riau.polri.go.id/ akan langsung dialihkan ke laman https://polri.go.id.

Aksi peretasan yang dialami situs Polda Riau tersebut, hanya berselang tidak terlalu lama dari peretasan yang dialami situs Tempo.co dan Pengadilan Negeri Negara, Jembrana, Bali. Situs tempo dan PN Negara, diretas dengan menampilkan pesan yang hampir sama seperti yang dialami situs Polda Riau pada Kamis (11/5/2017) kemarin.

Aksi retas-meretas, terutama melakukan aksi deface atau mengubah tampilan situsweb, marak akhir-akhir ini. Paling heboh, adalah apa yang dialami Telkomsel. Dalam aksi kala itu, peretas mengeluh terhadap tarif Telkomsel yang dinilainya mahal. Kala aksi tersebut berlangsung, terutama di dunia media sosial, Telkomsel menjadi buah bibir. Banyak pihak yang pro aksi peretasan, maupun yang kontra.

Dalam aksi peretasan yang dialami Tempo, dalam akun resmi Facebook mereka, Tempo mengatakan bahwa server DNS mereka yang berada di Amerika Serikat, diserang. Belum diketahui bagaimana situs Polda Riau kali ini diretas oleh peretas.

Aksi peretasan dengan melakukan deface pada berbagai situsweb, baik Telkomsel, Tempo, Pn Negara, dan kali ini, Polda Riau, bisa dianggap sebagai aksi Hactivism. Hacktivism, merupakan peretasan dengan motif politik. Meretas untuk memperoleh perhatian terhadap isu yang dianggap oleh si peretas. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww