Home > Berita > Riau

Pemkab Inhil Beri Warganya Penguatan Kebangsaan Bendung Gerakan Radikalisme dan Terorisme

Selasa, 09 Mei 2017 15:27 WIB
Advertorial
pemkab-inhil-beri-warganya-penguatan-kebangsaan-bendung-gerakan-radikalisme-dan-terorismeMewakili Bupati Inhil, Kepala Bakebangpol Kabupaten Inhil Drs Darussalam menyampaikan sambutan.
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau mengharapkan seluruh komponen bangsa memiliki pemahaman dan sikap dalam mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme yang dapat tumbuh dan berkembang di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Inhil. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Inhil HM Wardan melalui Kepala Bakebangpol Kabupaten Inhil Drs Darussalam pada Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Terorisme yang digelar Badan Keselamatan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Riau tahun 2017 di Hotel Grand Tembilahan, Selasa (9/5/2017).

"Guna menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat dalam era globalisasi dan perubahan yang cepat dan mendasar, bangsa Indonesia masih dihadapkan dengan permasalahan dalam negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, antara lain dalam bentuk gerakan separatis, gerakan radikal kanan dan kiri, serta terorisme," katanya.

Dia menyebut, penyuluhan tentang bahaya terorisme merupakan kegiatan yang sangat penting dalam rangka menyelaraskan pemahaman dan wawasan guna mewujudkan persamaan persepsi dan gerak dalam menghadapi terorisme dan radikalisme serta potensi konflik yang dapat membahayakan negara.

"Sebagaimana kita ketahui, keberadaan terorisme di Indonesia merupakan kejahatan bersifat lintas negara, terorganisir dan mempunyai jaringan luas yang mengancam perdamaian, keamanan daerah, nasional maupun internasional. Kondisi ini, sangat nyata dan serius membahayakan keamanan bangsa dan negara," paparnya.

Dengan kondisi tersebut, menurut Wardan, penanganan serius secara terpusat, terpadu dan terkoordinasi dengan semua elemen masyarakat di seluruh lini harus dimulai sejak dini.

"Oleh karena itu, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah penyuluhan atau sosialisasi kepada seluruh komponen bangsa agar memiliki pemahaman dan sikap serta kemampuan untuk mengantisipasi dan mencegah terorisme dan radikalisme tersebut," jelasnya.

Radikalisme dan terorisme yang merupakan isu aktual yang menjadi problematika bangsa, perlu dikaji, dirumuskan dan dicari solusi secara arif dan bijaksana.

"Dengan kuatnya komitmen pribadi, komitmen organisasi serta komitmen institusi, kita semua mampu mencapai apa yang kita inginkan termasuk mencegah radikalisme dan menangkal isue terorisme tersebut. Negara yang kuat memerlukan pertahanan yang kuat untuk menangkal dan menghadapi setiap ancaman. Bentuk ancaman yang dihadapi oleh negara bisa dalam bentuk apapun, dengan cara apapun dan oleh siapapun termasuk terorisme," tuturnya.

Terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa ditolerir, tindakan yang tidak berprikemanusiaan, jauh dari peradaban manusia modern bahkan kebudayaan yang merusak ketenteraman sosial, keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat dan bernegara, serta menghambat peningkatan dan pembangunan di bidang ekonomi.

"Pengalaman bangsa kita menangani masalah terorisme baik pada tahap penangkalan, pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme di berbagai daerah merupakan modal yang sangat berharga bagi segenap komponen bangsa. pengetahuan mengenai terorisme baik mengenai bentuk aksi, rekruitmen pelaku, organisasi dan jaringan serta modus operandinya pada gilirannya akan mempermudah penggalangan partisipasi masyarakat dalam menutup ruang geraknya serta pencegahan aksi tersebut," ujarnya. (adv/diskomimfo/suf)

wwwwww