Home > Berita > Umum

Seperti Berada di Pulau Samosir, di Kota Duri Bengkalis Telah Berdiri Objek Wisata yang Dibangun oleh Seorang Perempuan dan Langsung Ikut Bekerja Mengaduk Semen

Seperti Berada di Pulau Samosir, di Kota Duri Bengkalis Telah Berdiri Objek Wisata yang Dibangun oleh Seorang Perempuan dan Langsung Ikut Bekerja Mengaduk Semen

Rumah adat Batak di Duri ini layak dijadikan objek wisata.

Sabtu, 22 April 2017 16:53 WIB
DURI, POTRETNEWS.com - Siapa sangka di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau yang sangat kental dengan budaya Melayu ini berdiri ikon wisata Batak dari Sumatera Utara yang sangat layak untuk dikunjungi. Berdasarkan laman Goriau.com yang dilansir potretnews.com, ide membangun objek wisata Batak ini digagas oleh seorang ibu yang kala itu masih single parent yaitu, Nursita Nainggolan Papaga. Ia membangun secara perlahan atau mencicil dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri.

Ia bahkan turut bekerja hingga mengaduk semen untuk membangun rumah adat Batak dan Sopo (pendopo) adat Batak dengan tidak meninggalkan dengan ciri khas aslinya dari Sumatera Utara, di lahannya yang sangat luas dan daratan tinggi.

Orang Duri yang haus akan tempat wisata ini tidak pernah melewatkan hari libur untuk mengunjungi lokasi rumah Batak yang pekarangan sekitarnya dihiasi dengan patung kuda perang, kuda putih, kerbau Toraja, harimau hutan.

Ada juga Putri Batak yang sangat anggun di atas air mancur serta yang tak terlupakan adalah hewan bongsor, berbelalai panjang yang dianggapnya juga sebagai kuda sakti.

Dikatakan Nursita, bangunan wisata Batak ini sudah berdiri sejak 2013 lalu dan Bupati yang lama sempat ingin memberikan bantuan dana untuk pengembangan sarana dan prasarana agar progres objek wisata Batak ini cepat selesai.

"Tetapi saya saat itu berprinsip ini harus saya bangun dulu sendiri, dan terbukti saya bisa membangunnya sendiri," kata Nursita yang akrab disapa dengan sebutan Bou ini saat dikonfirmasi GoRiau.com disela pekerjaannya menyelesaikan air mancur dekat Patung Putri Batak, Sabtu (22/4/2017) siang.

Ke depannya, kata Bou, selain rumah adat batak serta patung-patung binatang, di sana juga akan ditampilkan Sigale-gale dan berbagai kesenian adat Batak. Di dalam rumah adat batak yang beratapkan ijuk dari Sidikalang, Siantar dan Pahae ini juga akan menampilkan proses pembuatan tenun ulos yang nantinya hasilnya bisa dibeli sebagai oleh-oleh.

Apa yang dilakukan Nursita Nainggolan Papaga harusnya mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah yang saat ini tengah gembar gembor dalam mempromosikan wisata untuk menggenjot jumlah turis yang bertandang ke Indonesia secara menyeluruh.

Nursita salah satu masyarakat biasa yang kreatif dalam mensukseskan program pemerintah khususnya dalam Potensi Pariwisata Indonesia. Ia membuat objek wisata Batak, Sumatera Utara di Duri dan hanya satu-satunya yang ada di Riau.

Dinas Pariwisata Provinsi Riau maupun Kementrian Pariwisata Indonesia juga harus dapat melirik tempat ini sebagai objek wisata Nusantara yang harus dikembangkan dengan cepat. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Umum, Bengkalis, Riau
wwwwww