Kisah Kesaktian Panglima Jukse Besi, ”Tangan Kanan” Raja Narasinga II di Tanah Indragiri; Kulit dan Bulu Tangannya Kebal terhadap Senjata, Konon Tinggi Badannya 35 Meter

Kisah Kesaktian Panglima Jukse Besi, ”Tangan Kanan” Raja Narasinga II di Tanah Indragiri; Kulit dan Bulu Tangannya Kebal terhadap Senjata, Konon Tinggi Badannya 35 Meter

Makam Andi Sumpu Muhammad atau sering disebut sebagai Panglima Jukse Besi. (foto: istimewa via sindonews.com)

Sabtu, 01 April 2017 14:57 WIB
RENGAT, POTRETNEWS.com - Nama Andi Sumpu Muhammad atau sering disebut sebagai Panglima Jukse Besi, bagi sebagian warga Indragiri Hulu (Inhu), Riau, begitu terkenal. Karena Andi Sumpu Muhammad merupakan salah satu panglima perang andalan Sultan Indragiri IV yang bergelar Narasinga II.  Andi Sumpu Muhammad dikenal dengan kesaktiannya, konon salah satu kesaktiannya adalah tidak mempan senjata tajam jenis apa pun.

Bahkan dalam suatu kisah disebutkan bulu tangannya saja tidak bisa dicukur benda tajam, apalagi kulitnya. Sehingga Andi Sumpu Muhammad diberi gelar Panglima Jukse Besi.

Berdasarkan laman sindonews.com yang dilansir potretnews.com, kisah kehebatan sang panglima dibuktikan saat dia memimpin pasukan Kesultanan Indragiri menaklukan Portugis di Malaka. Karena pada saat itu ada hubungan khusus Kerajaan Indragiri dengan Kesultanan Malaka.

Karena Raja Kecik Mambang atau Raja Merlang I, Pendiri Kerajaan Indragiri merupakan Putra Mahkota dari Kerajaan Malaka. Sehingga mendengar Kesultanan Malaka diserang dan diduduki Portugis, Raja/Sultan Narasinga II bersama bala tentaranya yang dikomandoi Panglima Andi Sumpu Muhammad langsung menggempur Kota Malaka.

Saat itu pasukan Kesultanan Indragiri bertempur melawan Pasukan Portugis di bawah komando Jenderal Verdicho Marlos sebagai panglima perangnya. Perang melawan Portugis ini berlangsung selama 20 tahun, dari 1512 sampai 1532.

Selama 20 tahun itu pula perang tiada henti-hentinya. Sebab, tentara Portugis saat itu yang dikomandoi Jenderal Verdicho Marloce terkenal kuat sebagai penguasa lautan, dan menjajah Kota Malaka.

Walaupun Portugis lihai dalam peperangan di lautan, namun karena kesaktian Panglima Jukse Besi bersama bala tentara Kesultanan Indragiri berhasil memenangkan peperangan.

Sang Panglima Jukse Besi karena kesaktiannya yang kebal terhadap senjata mampu dan menaklukkan Jenderal Verdicho Marloce dan menjadikannya tawanan perang. Kemudian dibawa pulang ke Kerajaan Indragiri yang kini lokasinya di Desa Kotalama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

Konon setelah meninggal dunia, jasad Panglima Jukse Besi dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja Indragiri Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu.
 
Panjang Makam Panglima Jukse Besi di Kompleks Pemakaman Raja Indragiri Desa Kotalama mencapai 12 meter. Konon panjang tubuh atau tinggi dari Panglima Jukse Besi 3 kali lebih panjang dari makamnya yaitu lebih kurang 35 meter.

Dikisahkan, saat dimakamkan tubuh atau jasad Panglima Jukse Besi dilipat menjadi 3 bagian, dan cerita ini telah menjadi cerita turun-temurun bagi masyarakat sekitar di makam dan juga di Kalangan Keluarga Kerajaan Indragiri.

Sementara dalam versi lain dikisahkan panjangnya makam hingga 12 meter, bukan karena postur tubuhnya yang tinggi. Melainkan karena kebesaran dan kehebatannya sebagai panglima Kerajaan Indragiri yang mampu menaklukan Portugis sehingga dibuatlah makam yang panjang.
Karena pada saat kerajaan tersebut dipimpin Narasinga II tidak ditemukan bukti peninggalan bangunan yang menandakan ukuran pintu istana maupun rumah setinggi 12 meter.

Sehingga panjangnya makam Panglima hingga 12 meter tersebut, diyakini hanya sebagai penghormatan terakhir atas jasa dan keberhasilannya melindungi Raja Narasinga II dan berhasil menaklukan Portugis di Malaka. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Peristiwa, Umum, Inhu, Riau
wwwwww