Ini Salah Satu Proyek Mubazir di Rokan Hilir, Penampung Limbah RSUD Bagansiapiapi Bantuan APBN Senilai Rp3,1 Miliar Tak Berfungsi

Ini Salah Satu Proyek Mubazir di Rokan Hilir, Penampung Limbah RSUD Bagansiapiapi Bantuan APBN Senilai Rp3,1 Miliar Tak Berfungsi

Mesin IPAL di RSUD Bagansiapiapi yang tidak berfungsi.

Kamis, 23 Maret 2017 20:48 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Tim penilai kebersihan tingkat provinsi, dari Dinas Lingkungan Hidup mempertanyakan mengapa mesin instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di Rumah Sakit Umum Daerah Bagansiapiapi, tidak berfungsi. Padahal, air limbah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum. Direktur RSUD Bagansiapiapi dr Tri Buana Tunggal Dewi seperti ditulis dalam laman GoRiau.com yang dilansir potretnews.com menyebutkan, mesin IPAL tidak bisa digunakan karena kondisinya rusak. Oleh karena itu, terpaksa limbah keluar melalui jalur belakang. 

Mesin IPAL yang berada di belakang RSUD, merupakan bantuan pemerintah pusat melalui DAK bersumber dari dana APBN sebesar Rp3,1 miliar. Anggaran itu satu paket dengan pengadaan mobil ambulan serta sarana pendukung lainnya.

Selaku pimpinan di RSUD yang baru menjabat, ia pernah mencoba menganggarkan biaya perbaikan atas mesin itu. Namun, berdasarkan advise tim TP4D dari Kejaksaan, mereka melarangnya. Bahkan, pihaknya juga salah dalam memberikan kode rekening, karena anggaran tersebut tidak boleh ada dalam rekening.

''IPAL tidak berfungsi karena gangguan sistem penyaluran air sehingga debet air IPAL tidak memenuhi kapasitas. Pengeluaran masing-masing limbah dari ruangan tidak tertampung sehingga mesin itu tidak jalan. Tapi tahun 2016 kita coba perbaiki tapi karena kita sudah berkomunikasi dengan TP4D dari Kejaksaan, sehingga berdasarkan advise TP4D, anggaran untuk perbaikan tidak bisa dilaksanakan," katanya di sela sela penilaian BLH Provinsi Riau, Kamis (23/3/2017).

Menurut Tri Buana, Rumah Sakit Umum Bagansiapiapi masih berkategori Tipe C. Untuk menaikkan peringkat, harus memenuhi beberapa kriteria seperti masalah dokter, fasilitas serta sarana lainnya. Mengenai bau busuk yang dibelakang RSUD, Tri mengaku tidak mengetahuinya. Dia beranggapan, kemungkinan besar berasal dari tempat pembuangan sampah sementara dan bukannya berasal dari limbah rumah sakit. "Seharusnya sampah disana dua hari sekali diangkat," ujarnya.

Lomba kebersihan tingkat provinsi dilaksanakan seluruh kabupaten kota se-provinsi Riau. Untuk tim penilai sendiri, mereka mengunjungi lokasi sekolah SDN 1, SMP 1 dan SMAN 1. Selain itu, mereka juga melakukan penilaian di rumah sakit, jalan, fasilitas umum, taman kota, pasar dan pelabuhan.

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Rokan Hilir Suwandi, aspek penilaian mencakup, seperti tempat penampungan sampah, kemudian ada pohon pelindung dan kebersihan sekolahnya. Juga tempat penampungan limbah seperti limbah padat, limbah cair, limbah B3. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Pemerintahan, Umum, Riau, Rohil
wwwwww