Home > Berita > Riau

Longgarnya Sistem Keamanan Museum Sang Nila Utama Riau hingga Maling Leluasa Beraksi; Sudahlah CCTv Tak Berfungsi, Eh Etalasenya pun Tak Pula Dikunci

Longgarnya Sistem Keamanan Museum Sang Nila Utama Riau hingga Maling Leluasa Beraksi; Sudahlah CCTv Tak Berfungsi, Eh Etalasenya pun Tak Pula Dikunci

Museum Daerah Sang Nila Utama.

Selasa, 21 Maret 2017 17:47 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sistem keamanan Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau di Kota Pekanbaru disebut sangat memprihatinkan. Pernyataan itu diungkapkanya menyusul hilangnya delapan koleksi benda pusaka bernilai tinggi. "CCTV (kamera pengintai) sudah cukup lama tidak berfungsi," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Daerah Sang Nila Utama dan Taman Budaya Riau, Sri Mekka dikonfirmasi di Pekanbaru, Selasa (21/3/2017), dilansir potretnews.com dari Antara via republika.co.id.

Dia mengatakan sejak dirinya menjabat sebagai kepala UPT Museum yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, dua tahun lalu, CCTV memang tidak berfungsi.

Dari penelusuran di museum berlantai dua dengan arsitektur bangunan Melayu tersebut, terlihat kamera pengintai terpasang disetiap sudut ruangan. Namun, menurut penuturan petugas jaga museum, kamera pengintai yang terpasang itu telah tujuh tahun tidak berfungsi.

Selain itu, etalase yang berada di ruang pamer benda pusaka juga tidak dilengkapi sistem keamanan yang baik. Parahnya, etalase-etalase itu tidak terkunci.

Sebanyak delapan koleksi museum dilaporkan hilang oleh pengelola. Ke delapan koleksi hilang itu terdiri dari Keris Melayu tiga buah, masing-masing satu buah Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC dan Kendi Janggut. Kasus itu kini ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru.

Sri Mekka mengatakan hilangnya koleksi tersebut sebenarnya tidak terjadi dalam satu waktu yang sama. Melainkan dua kali berturut-turut. Ia menjelaskan koleksi pertama hilang pada akhir Februari 2017. "Hilangnya sudah Februari akhir, itu ada tujuh. Belakangan hilang lagi satu, itu minggu lalu," jelasnya.

Anehnya, setelah dua kali peristiwa kehilangan benda pusaka itu, pengelola museum baru melaporkan kejadian itu ke Polresta Pekanbaru pekan ini.

Dia beralasan bahwa pihaknya terlebih dahulu berupaya mencari benda pusaka tersebut dengan melibatkan sekuriti setempat serta menunggu nota dinas dari pimpinan. "Setelah dua kali baru kita lapor polisi," ujarnya.

Polresta Pekanbaru kini terus mendalami hilangnya sejumlah benda pusaka di Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau yang diduga dicuri diketahui pada Senin (21/3) lalu.

"Pelaku masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww