Home > Berita > Siak

Kata Syamsuar, Suku Sakai Tak Terpisahkan dari Masyarakat Kabupaten Siak

Kata Syamsuar, Suku Sakai Tak Terpisahkan dari Masyarakat Kabupaten Siak

Suku Sakai mengelar aksi demo di depan Kantor Gubenur Riau Kota Pekanbaru. (foto: internet)

Kamis, 16 Maret 2017 22:52 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Bupati Siak Provinsi Riau H Syamsuar, membantah kabar yang menyebutkan pemerintah daerah setempat selama ini tidak menunjukkan kepedulian kepada masyarakat Suku Sakai.  Sebagai bagian dari masyarakat daerah Kabupaten Siak, menurut dia, pemerintahan yang dipimpinnya selama ini terus memberikan perhatian dan memfasilitasi berbagai kepentingan masyarakat Sakai, misalnya penyaluran sejumlah program-program yang prorakyat, serta melindungi kearifan lokal yang hidup turun temurun di masyarakat itu.
Terkait keinginan pendemo untuk menuntut PT Ivo Mas Tunggal di Kantor Gubernur Kota Pekanbaru, Rabu (15/3/2017) kemarin, agar perusahaan memperhatikan masyarakat Sakai di Kecamatan Kandis. Dia juga mengatakan, sebenarnya telah jauh hari difasilitasi oleh Pemkab Siak dengan perusahaan.

“Hasilnya saat ini telah nampak, beberapa program corporate social responsibility (CSR) seperti budidaya kambing etawa, budidaya ayam potong, dan penggemukan sapi terus berjalan dengan prioritas mengutamakan kepentingan rakyat,” sebut Syamsuar, Kamis (16/3/2017).

Tak hanya memfasilitasi program CSR dari perusahaan, dia mengaku, Pemkab Siak juga telah menggelontorkan sejumlah program pembangunan pro-rakyat bagi masyarakat, termasuk bagi masyarakat Sakai yang berada di Kecamatan Minas dan Kandis.

“Khusus dari Pemkab Siak sendiri, perhatian pada masyarakat suku Sakai, bantuan diberikan dalam bentuk pembangunan rumah layak huni, bantuan pendidikan, raskin dan kesehatan. Selain itu, untuk mahasiswa dari masyarakat suku Sakai juga diberikan bantuan beasiswa khusus. Ini sudah menjadi komitmen kami sejak awal dan masih berjalan hingga sekarang,” jelasnya.

Putra Sakai terbaik dan dianggap mumpuni, juga diberikan tempat seluas-luasnya untuk berkontribusi membangun daerah Kabupaten Siak. Misalnya kata Syamsuar, Penjabat Lurah Telaga Samsam Kecamatan Kandis, yang saat ini dijabat oleh M Darwis, putra asli dari suku Sakai.

Syamsuar juga sangat menyesalkan pemberitaan di beberapa media massa, yang menyatakan pihaknya bertindak antipati terhadap masyarakat Sakai, dengan melakukan pengusiran terhadap masyarakat Suku Sakai yang berunjuk rasa di Kantor Bupati Siak.

“Tidak benar bila pernah ada aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Siak, apalagi sampai mengusir warga. Saya mengajak kita semua, untuk tidak memprovokasi dan hendaknya benar-benar selektif menyebarkan informasi yang masih perlu diuji validitasnya,” tegas Bupati Siak.

Untuk itu, dia juga mengajak agar media massa dapat menyebarkan informasi yang bertanggungjawab untuk disebarkan ke publik, tidak berpihak, harus berimbang, jujur dan tidak memperkeruh suasana, agar tercipta ketentraman dan terwujudnya rasa aman yang menjadi hak mendasar rakyat.

“Kepada rekan-rekan pers, saya telah berkali-kali menyampaikan, bahwa saya membuka pintu komunikasi seluas-luasnya. Bahkan handphone pribadi saya selalu aktif 24 jam, jika ada niat untuk konfirmasi, silakan telepon saja,” imbau mantan Pj Bupati Kepulauan Meranti ini.

Berdasarkan dari hasil laporan yang diterimanya, peserta aksi yang murni berasal dari masyarakat Sakai Kandis, hanya berjumlah sekitar 30-an dari 200 lebih pendemo. Sisanya diketahui berasal dari luar daerah Kabupaten Siak. Hal ini juga telah diklarifikasi langsung oleh mahasiswa dan pemuda Sakai Kandis, kepada sejumlah media.

Namun lanjut Syamsuar, meskipun dilaporkan bahwa mayoritas peserta aksi bukan warga Siak, dia disela pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Siak kemarin, tetap memantau perkembangan jalannya aksi, sembari meminta laporan dari jajarannya terkait perkembangan situasi dilapangan. Sebagai Bupati, Syamsuar juga mengaku telah berkomunikasi dan melaporkan langsung persoalan ini kepada Gubernur Riau.

“Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita. Saya sudah memerintahkan Asisten III untuk mengawal langsung aksi di Pekanbaru. Sementara camat dan upika, juga ditugaskan untuk mencatat aspirasi rakyat agar segera ditindaklanjuti, bilamana ada poin-poin yang menjadi bagian kewenangan pemkab,” sebutnya.

Meski dari jarak jauh, dan mendapat laporan bahwa mayoritas peserta aksi bukan warga Siak, Syamsuar tetap mengikuti perkembangan hingga pendemo kembali pulang ke daerahnya masing-masing.

“Saya minta pada camat dan upika, agar semua proses itu benar-benar dikawal, karena bagaimanapun mereka adalah rakyat yang harus dilindungi,” tegas Syamsuar sambil meminta semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan, dan mengedepankan rasa persaudaraan.

“Hal paling terpenting lagi, mari kita tetap berangkul tangan untuk sama-sama mengawal pembangunan di daerah dengan hati yang jernih,” ujar ayah tiga anak ini. ***

wwwwww