Berikut Perkembangan Penanganan Bencana Banjir Longsor di Perbatasan Riau-Sumbar

Berikut Perkembangan Penanganan Bencana Banjir Longsor di Perbatasan Riau-Sumbar

Bencana banjir dan longsor di perbatasan Riau-Sumbar. (foto: okezone.com)

Kamis, 09 Maret 2017 10:31 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Berdasarkan hasil rapat evaluasi harian penanganan tanggap darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota pukul 19.00 WIB, Rabu (8/3/2017), dihasilkan beberapa poin terkait perkembangan bencana ini. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Pertama, terdapat longsoran-longsoran kecil baru di sekitar longsoran awal sehingga masih rawan apabila turun hujan. Prediksi BMKG, di Kabupaten Limapuluh Kota hingga Minggu masih akan terjadi hujan lokal.

Kedua, ditemukan kembali satu orang meninggal di lokasi pencarian longsor sebelumnya di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru sehingga total yang meninggal menjadi 7 orang, rinciannya 5 orang karena longsor, 1 orang hanyut karena banjir, dan 1 bayi meninggal akibat mati listrik ketika proses persalinan.

”Ketiga, pihak pekerjaan umum, dinas kabupaten, provinsi, dan balai jalan terus melakukan pembersihan material longsor sehingga secara umum jalan Payakumbuh -Pangkalan sudah bisa dilewati. Keempat, jalan nasional Sumbar-Riau yang putus di KM 187 sudah dapat dilalui kendaraan berat,” kata Sutopo seperti diberitakan okezone.com yang dilansir potretnews.com.

Kelima, kondisi banjir telah kering di wilayah kecamatan terdampak, aktivitas perekonomian warga juga dilaporkan mulai kondusif. Keenam, PLN masih terus bekerja mengganti tiang listrik yang roboh sehingga beberapa wilayah sudah mulai normal kembali aliran listriknya.

“Ketujuh, pos distribusi logistik di Kecamatan Pangkalan Koto Baru masih beroperasi mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak terdekat. Kedelapan, SD 04 Pangkalan telah dibersihkan dan siap dipakai untuk aktifitas pendidikan. Kesembilan, aktifitas sosial dan ekonomi masyarakat telah mulai normal kembali,” lanjut Sutopo.

Kesepuluh, BNPB telah mengerahkan dua helikopter untuk mengirimkan bantuan logistik ke Kecamatan Kapur IX (Nagari Galugua dan Kotolamo) karena akses darat masih sulit dilakukan. Kesebelas, logistik dan peralatan dipusatkan di GOR Singaharau sehingga memudahkan pengadministrasian.

“Selanjutnya, sinyal seluler di Kecamatan Pangkalan sudah aktif kembali, PDAM sudah lancar. Ketiga belas, pendataan untuk cash for work masih proses oleh pihak pemerintah daerah. Lalu dukungan tambahan 3.000 selimut dari BNPB malam tadi pukul 01.00 WIB tiba di Payakumbuh sebanyak 2.600 buah, sisanya 800 buah dikirim pagi hari ini dari Jakarta,” ujarnya.

Poin keempat belas, dana siap pakai sebesar Rp500 juta dari BNPB sudah masuk ke rekening BPBD per tanggal 7 Maret 2016. “Lalu, partisipasi publik luar Kabupaten Limapuluh Kota baik, ditandai dengan tibanya dukungan dari Pemkab Solok Selatan, yakni 2 mobil tanki, 1 mobil damkar, 2 mobil rescue, dan 24 personel,” tegasnya.

Ada pun fokus penanganan tanggap darurat sebagai proses finalisasi adalah pencarian korban longsor, distribusi bantuan melalui darat dan udara, distribusi air bersih,pelayanan kesehatan pascabanjir serta pembersihan lingkungan terutama fasilitas publik yang belum tersentuh seperti sekolah. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Peristiwa, Umum, Kampar, Riau
wwwwww