Di Hadapan Aktivis Mahasiswa se-Indonesia yang Sedang Kumpul di Pekanbaru, Kapolri Jenderal Tito Karnavian Bicara Urgensi Bhinneka Tunggal Ika

Di Hadapan Aktivis Mahasiswa se-Indonesia yang Sedang Kumpul di Pekanbaru, Kapolri Jenderal Tito Karnavian Bicara Urgensi Bhinneka Tunggal Ika

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberi kuliah umum di Kampus UIR, yang dihadiri perwakilan BEM se-Nusantara, Jumat siang. (foto: goriau.com)

Jum'at, 03 Maret 2017 14:44 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Islam Riau (UIR) di Pekanbaru, Jumat (3/3/2017) siang. Di hadapan ratusan mahasiswa dari perwakilan BEM se-Nusantara ini dirinya membahas soal Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Kapolri, seperti diberitakan GoRiau.com yang dilansir potretnews.com, bukan perkara mudah menjaga persatuan bangsa di Indonesia, bila dibanding dengan negara lain yang rata-rata homogen. Namun rasa kesatuan yang tinggi dari masyarakatnya membuat semua perbedaan berjalan harmonis, bahkan sejak jaman penjajahan.

"Negara kita sangat unik. Jarang ada bangsa lain yang punya disparitas sangat tinggi seperti kita. Ada ratusan suku dan ras. Sangat beragam tapi bisa bersatu dengan konsep Bhineka Tunggal Ika," buka Jenderal Tito dalam paparannya, Jumat siang.

Ada dua potensi konflik yang dapat terjadi, diantaranya konflik internal dan eksternal. Untuk internal mencakup tidak meratanya pembangunan dan perbedaan kelas di masyarakat. Ini masih menjadi konflik horizontal disebabkan kecemburuan sosial.

Untuk eksternal sendiri, ungkap dia, terkait ideologi yang bebas masuk ke Indonesia, sehingga jadi penantang bagi NKRI. "Demokrasi yang terlalu bebas bisa jadi ancaman pecahnya suatu negara. Masyarakat bawah bisa didikte penguasa politik, uang dan lainnya, ini bisa memecah Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Ia juga memaparkan tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, yang dikaitkan dengan antisipasi unjuk rasa. "Polri wajib memberi pengamanan. Silakan saja, apalagi mahasiswa, kita tidak pernah mengekang, asalkan tidak menganggu ketertiban umum," paparnya.

Kedatangan Kapolri ke Kampus UIR ini mendapat pengawalan ketat dari Polda Riau. Ratusan Brimob dan aparat lainnya disiagakan lengkap dengan persenjataan. Bahkan kendaraan Jibom turut dilibatkan di sini. Sekitar pukul 11.40 WIB, rombongan Kapolri bergeser ke Mesjid Agung An Nur.

Setelah dari sana, Jenderal Tito akan ke SKA Co-Ex untuk meresmikan program kepolisian berbasis IT. Di kampur UIR, Kapolri disambut antusias oleh ratusan mahasiswa. Mereka juga diberi kesempatan bertanya jawab dengan Tito. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww