Home > Berita > Riau

Polisi di Bengkalis Janji Periksa Pemilik Kolam Renang Tempat Puluhan Anak Mandi yang setelah Itu Mulut, Hidung, dan Telinga Mereka Keluarkan Darah

Polisi di Bengkalis Janji Periksa Pemilik Kolam Renang Tempat Puluhan Anak Mandi yang setelah Itu Mulut, Hidung, dan Telinga Mereka Keluarkan Darah

Inilah kolam renang yang menyebabkan puluhan anak sakit itu.

Senin, 27 Februari 2017 21:52 WIB
BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bengkalis AKP Syafril Thalib menyambangi kolam pemandian milik warga Kelapapati Darat, Desa Kelapapati, Kecamatan/Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (27/2/2017). Kedatangan kapolsek pasca-puluhan anak-anak terserang penyakit setelah berenang di kolam yang terletak di belakang rumah mewah itu. "Pemiliknya akan kita periksa," tandas kapolsek.

Dikemukakan kapolsek, untuk menjaga kamtibmas di wilayah hukum Polsek Bengkalis, dia telah menyarankan pemilik agar mengunjungi korban. "Kita sudah sarankan agar pemilik mengunjungi korban dan memberikan santunan," kata Syafril, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

"Di SD, tadi waktu saya memimpin upacara bendera, ada 3 siswa matanya merah. Saya tanya, mereka bilang akibat berenang," tuturnya menambahkan.

Sementara pemilik kolam renang, Yudi menyampaikan bahwa kolam renang miliknya baru beroperasi satu bulan ini setelah sempat ditutup sejak tahun 2009. Menurut dia, sejak dioperasikan kembali kolam renang itu, belum pernah terjadi adanya pengunjung terserang penyakit.

"Belum pernah ada, kita buka dari tahun 2008 dan 2009 akhir kita tutup karena di darat ada buka milik pemda. Jadi tidak kita operasikan," katanya, Senin (27/2/2017). Sejak dioperasikan sebulan lalu, lanjutnya, antusias warga mengunjungi kolam pemandian sangat ramai.

"Kita coba operasikan kembali, antusias masyarakat sangat tinggi. Waktu libur pilkada ada 290 orang yang mandi di sini. Hari Minggunya 150 orang. Mungkin kondisi ini yang membuat air kolam ini terkontaminasi. Apakah itu dari pakaian, buang air di dalam kolam atau rambut pengunjung dan sebagainya," terang Yudi.

Diskes sendiri, kata Yudi, sudah mengambil sampel air untuk dilakukan pengujian. Namun hasil dari uji labor belum diterimanya. "Kami dari pengelola minta maaf, mungkin dengan kejadian ini kami harus hati-hati lagi. Saran dari pak kapolsek agar kami mengunjungi dan menyantuni korban, itu akan kami lakukan jika itu benar penyebabnya karena kolam ini, " ujar Yudi. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww