Home > Berita > Umum

Presiden Jokowi Dukung Verifikasi Media oleh Dewan Pers agar Masyarakat Tahu Mana Media yang Bekerja Sesuai Kode Etik

Presiden Jokowi Dukung Verifikasi Media oleh Dewan Pers agar Masyarakat Tahu Mana Media yang Bekerja Sesuai Kode Etik

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Puncak Acara Peringatan Hari Pers Nasional 2017 di Ambon. (foto: beritasatu.com)

Kamis, 09 Februari 2017 09:42 WIB
AMBON, POTRETNEWS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan betapa pentingnya peran pers sebagai media untuk pembangunan. Menurut dia, saat ini jagat media mainstream (arus utama) mendapat tantangan dengan munculnya media sosial, semua pejabat, menteri dan presiden senang main medsos. "Media mainstream yang tidak beradaptasi mulai berguguran," kata Jokowi saat pidato di Pucak Peringatan Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017). Presiden Jokowi mengungkapkan, menjamurnya media sosial itu juga memusingkan pemerintah. Menurutnya, kalau media mainstream bisa diajak bicara, tapi media sosial susah.

"Ini saya dapat dari presiden dan perdana menteri. Kalau media mainstream bisa diajak bicara tapi media sosial susah," ujarnya, dilansir potretnews.com dari viva.co.id. Namun demikian, Jokowi yakin media mainstream yang dikelola profesional akan mampu bertahan. Menurutnya, media sosial menang pada kecepatan, dan keunggulan media mainstream mampu menyajikan informasi secara cepat dan bisa lebih lengkap dan akurat.

"Tapi media mainstream akan tetap bertahan. Media sosial kuat karena cepat dan tapi media mainstream bisa lebih lengkap dan akurat," ujarnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, dirinya terbuka terhadap kritik. Dia mengakui ada kritik yang baik, meskipun belakangan banyak muncul berita hoax yang bikin gaduh.

"Ada kritik yang baik dan juga ada yang berita hoax. Berita yang bikin gaduh. Tapi ini justru akan membuat kita dewasa. Untuk itu jangan suka mengeluh," ujarnya. Jokowi optimistis, media mainstream mampu memberikan pencerahan di tengah gaduhnya berita hoax. Menurutnya, media mainstream justru bisa memverifikasi apa yang terjadi di media sosial untuk memberikan hal yang benar.

"Saya mendukung langkah Dewan Pers untuk melakukan verifikasi media, agar masyarakat tahu mana media yang bekerja sesuai kode etik jurnalistik dan tidak," ujarnya menegaskan. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Peristiwa
wwwwww