Home > Berita > Riau

Ini Sosok yang Paling Ideal Menjadi Gubernur Riau ke Depan Menurut Akademisi

Ini Sosok yang Paling Ideal Menjadi Gubernur Riau ke Depan Menurut Akademisi

Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Kamis, 19 Januari 2017 23:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Riau masih satu tahun lagi. Namun, sejumlah pakar politik mulai mengamati siapa sosok yang layak memimpin tanah Melayu ini, 5 tahun ke depan. Pengamat Politik Riau Prof Sujianto mengatakan, pilkada gubernur (populer disingkat pilgub) yang rencananya digelar bulan Februari 2018, akan menjadi ajang pertarungan bagi sejumlah kepala daerah dan mantan kepala daerah di Provinsi Riau.

Namun, dari sekian banyak nama-nama yang muncul, tidak ada satupun dari mereka yang betul-betul berhasil membangun daerahnya, kendati ada juga yang sudah memimpin dua periode.

"Dari segi perilaku, etika budaya dan hasil karya, saya tidak melihat bupati atau mantan bupati yang betul-betul berhasil membangun daerahnya. Kalau pun ada yang mendekati syarat itu, adalah Bupati Siak Syamsuar," kata Guru Besar Kebijakan Publik Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Riau, dikutip potretnews.com dari GoRiau.com, Rabu (18/1/2017).

Menurut Sujianto, Riau ke depan sebaiknya dipimpin figur birokrat yang juga memahami dunia politik. Meski ada beberapa figur yang populer secara politik tapi secara administratif mereka gagal, begitu juga sebaliknya.

"Syamsuar itu orangnya religius, sederhana, tak ada kasus, perilakunya baik, dan yang terpenting Kabupaten Siak terus berkembang sejak dia pimpin tahun 2011 lalu. Syamsuar pandai menghormati senior dan menghargai junior. Sama Arwin (mantan Bupati Siak dua periode) hubungannya baik, begitu juga dengan wakilnya, Alfedri. Hingga memasuki dua periode, mereka tetap akur," jelasnya.

Untuk maju sebagai Calon Gubernur Riau, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan popularitas agar laku di depan publik. Namun yang terpenting adalah karya nyata, sehingga masyarakat bisa menilai dan memutuskan untuk memberi dukungan.

"Track record itu sangat berpengaruh, itu kampanye terbaik. Meski (Syamsuar) sekarang kader Partai Golkar, tapi dia bisa menempatkan diri. Dia bisa memisahkan, mana kepentingan publik, mana kepentingan partai. Syamsuar memahami betul kondisi sosial masyarakat, sehingga tak ada konflik horizontal yang terjadi selama memimpin Siak. Dia duduk sebagai bapak, mengayomi rakyatnya yang heterogen," ucap Sujianto.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Pengamat Politik Riau lainnya, Dr Ahmad Tarmizi Yusa. Dia menilai kompetisi di Pilgub Riau (Pilgubri) nanti sangat tinggi. Sejumlah keder partai terbaik akan muncul untuk bertarung menjadi orang nomor 1 di Riau.

"Syamsuar dinilai berhasil memimpin Siak, kinerjanya sudah terlihat nyata dengan sejumlah prestasi ditingkat nasional. Peluangnya sangat bagus sampai saat ini. Tentu peluang incumbent Arsyadjuliandi Rahman juga terbuka," ujar Tarmizi.

Meski dibesarkan dari dunia birokrat, tapi Syamsuar sudah ikut berorganisasi di sayap Golkar sejak orde baru. Faktor ini membuat dirinya dewasa berpolitik. Sehingga, tanpa disadari mengantarkan dirinya siap berkompetisi karena mampu beradaptasi dari proses pembelajaran organisasi dan juga birokrasi.

"Itu modal kuat bagi Syamsuar," ujar Dosen Pascasarjana Administrasi Publik Universitas Islam Riau (UIR) ini.

Selain Syamsuar, sosok yang diprediksi maju di Pilgubri nanti, diantaranya Ahmad (mantan Bupati Rohul dua periode yang juga Ketua Partai Demokrat Riau), Irwan Nasir (Bupati Kepulauan Meranti jalan dua periode yang juga Ketua PAN Riau), Sukarmis (mantan Bupati Kuansing dua periode yang juga Ketua Golkar Kuansing), Indra M Adnan (mantan Bupati Inhil dua periode yang juga mantan Ketua Golkar Riau) dan Herman Abdullah (mantan Wali Kota Pekanbaru dua periode yang juga kader senior Golkar Riau).

Kemudian, dari DPR RI, seperti Lukman Edy (PKB), Jon Erizal (PAN) dan Said Abubakar Asegaf (Demokrat). "Kalau melihat rival yang akan maju, apa mereka mau melepas jabatan anggota DPR RI," ujarnya.

Dia menyarankan kepada figur yang siap maju di Pilgubri nanti agar mulai mensosialisasikan diri kepada masyarakat.

"Salah satu cara sosialisasi lewat media. Pengaruhnya sangat kuat untuk membangun opini publik. Media bisa menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan, agar kinerja selama ini dapat diketahui masyarakat," ujarnya. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

wwwwww