Kala Tokoh Pers Nasional Wina Armada Sukardi dan CEO GoRiau.com Berbagi Kisah dan Kiat Sukses dengan Peserta Workshop Jurnalistik Digital potretnews.com

Kala Tokoh Pers Nasional Wina Armada Sukardi dan CEO <i>GoRiau.com</i> Berbagi Kisah dan Kiat Sukses dengan Peserta Workshop Jurnalistik Digital <i>potretnews.com</i>

Pembicara Workshop Jurnalistik Digital masing-masing, Wina Armada Sukardi SH MBA MM (tokoh pers nasional/tengah) dan Hermanto Ansam SSi (CEO GoRiau.com/kanan) dengan moderator Direktur potretnews.com Mario Abdillah Khair.

Selasa, 06 Desember 2016 10:36 WIB
Akham Sophian
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tokoh Pers Nasional Wina Armada Sukardi SH MBA MM dan Pendiri sekaligus CEO GoRiau.com Hermanto Ansam SSi berbagi kisah dan kiat suksesnya menjadi wartawan dan pengusaha media dengan peserta Workshop Jurnalistik Digital, Sabtu (3/12/2016) malam. BERITA TERKAIT:

. Tokoh Pers Nasional Wina Armada Sukardi dan CEO GoRiau.com Didaulat Jadi Pembicara Workshop Jurnalistik Digital yang Diinisiasi potretnews.com

. Ketika Wina Armada Lebih Populer dari Kakek dan Sang Ayah yang Semuanya adalah Wartawan

. Kisah Hermanto Ansam Mendirikan GoRiau.com hingga Menjadi Media Siber Nomor Satu di Luar Jakarta

Di hadapan peserta yang terdiri dari wartawan potretnews.com (berasal dari Riau dan luar Riau), aktivitis pers kampus se-Pekanbaru dan humas beberapa instansi, bertempat di salah satu hotel berbintang, Wina dan Hermanto secara bergantian membeberkan cerita dari awal mereka menjadi wartawan hingga sekarang menjadi sosok yang dikenal publik.

”Sejak kuliah di Universitas Indonesia saya sudah menjadi wartawan. Saya memang hobi menulis, sebagaimana halnya ayah (Gandi Sukardi) kakek saya (Didi Sukardi),” kata Wina, mengawali kisahnya setelah dipersilakan oleh Moderator Mario Abdillah Khair SH (Direktur/Pemimpin Redaksi potretnews.com) selaku penanggung jawab kegiatan.

BACA JUGA:

. Mulai Februari 2017, Hanya Media Massa Terverifikasi Dewan Pers yang Boleh Meliput

. Hendry Bangun Sebut Perusahaan Media Tak Wajib Bergabung di Organisasi Perusahaan Pers, ”Yang Wajib Itu Lolos Verifikasi Dewan Pers”

Wina Armada yang pernah menjadi Penanggung Jawab Umum dan Pemimpin Redaksi Harian Merdeka mengungkapkan, di awal dirinya menjadi wartawan, prosesnya tidaklah mulus. Hampir setiap hari berita yang ditulisnya dipenuhi coretan koreksi dari editor/redaktur.

”Di zaman itu, berita yang berhasil terbit seperti barang mahal. Kesalahan dalam menulis berita, membuat saya terus belajar mengasah kemampuan,” tutur Wina yang sekarang menjabat Komisaris PT Media Nusantara Citra (MNC).

Banyak hal yang disampaikan Wina pada workshop yang diinisiasi Koran Online potretnews.com dan mengusung tema Strategi Memperkokoh Profesionalitas Wartawan sebagai Jurus Hadapi MEA, itu.

”Kalau adik-adik ingin menjadi wartawan profesional, kuatkan tekad dan teruslah mengasah kemampuan. Untuk menjadi sukses, kita harus memiliki kemampuan di atas rata-rata. Kalau keterampilan kita standar, hasilnya pun akan standar,” ucapnya, sembari memberi kiat bagaimana agar wartawan dan media bisa eksis di persaingan pasar bebas.

Pembicara selain Wina Armada, Hermanto Ansam membuka rahasia hidupnya sebelum menjadi wartawan. Dulu, sewaktu menjadi mahasiswa di Universitas Riau, pekerjaannya adalah kuli bangunan. Meski begitu, dia masih memiliki waktu menulis cerpen dan mengirimkannya ke Harian Singgalang atau Harian Haluan. ”Saat itu kita nggak memikirkan honor. Karena bisa terbit saja senangnya luar biasa,” kata Hermanto.

Singkat cerita, usai menyandang gelar Sarjana Kimia, pria yang lahir pada tanggal 12 Mei 1969 di Padang itu akhirnya diterima di Harian Riau Pos dan bekerja selama 22 tahun.

”Saya berpikir selama enam bulan sebelum akhirnya memutuskan berhenti dari Harian Riau Pos. Saya sadar keluar dari perusahaan media terbesar di Riau berarti keluar dari zona nyaman. Tapi tekad saya lebih besar dari ketakutan saya. Istri saya sempat ragu bagaimana kalau ternyata upaya saya membangun media siber gagal. Waktu itu saya bilang, kalau gagal akan beralih profesi menjadi sopir travel,” ucap Hermanto yang membuat seisi ruangan salah satu hotel berbintang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, tertegun.

Kepada para peserta terutama yang berasal dari pers kampus, Hermanto secara khusus mendorong agar terus meningkatkan kemampuan menulis, rajin membaca dan aktif bersosialisasi di media sosial.

Sementara kepada wartawan, dia berpesan agar memegang teguh prinsip-prinsi jurnalistik, senantiasa menaati Kode Etik Jurnalistik, UU Pers, Peraturan Dewan Pers dan Pedoman Pemberitaan Media Siber.

”Kemudian yang tak kalah pentingnya, komunikasi dengan humas lakukanlah secara wajar. Humas itu bukanlah atasan wartawan. Humas itu hakikatnya perantara ketika wartawan hendak mewawancarai gubernur, bupati dan wali kota. Tapi sekarang lucu, yang diwawancarai malah humas. Saya heran, mengapa bisa begitu,” ujar Hermanto, yang kini media sibernya tercatat sebagai nomor satu di luar Pulau Jawa. ***

Kategori : Pekanbaru, Umum, Peristiwa
wwwwww