Ini Penyebab Speedboat Milik Haji Galah Tenggelam Diterjang Gelombang Bono ”7 Hantu” di Pelalawan

Ini Penyebab <i>Speedboat</i> Milik Haji Galah Tenggelam Diterjang Gelombang Bono ”7 Hantu” di Pelalawan

Ilustrasi/Gelombang Bono di Pelalawan.

Rabu, 30 November 2016 19:38 WIB
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Speedboat penumpang Gertiga Express milik H Galah, tenggelam setelah dihantam gelombang Bono atau yang populer dengan ombak ”7 hantu” di perairan Sungai Kampar Tanjungbebayang Kecamatan Telukmeranti Kabupaten Pelalawan Riau, Rabu (30/11/2016) sekira pukul 12.00 WIB. Dua penumpang ditemukan meninggal dunia, dan dua lainnya masih dicari termasuk seorang balita. Speed tersebut dinahkodai H Sayuti (50) warga Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Dengan ditemani dua Anak Buah Kapal (ABK) Rifai (41) dan Dalek (31) yang juga warga Karimun, Kepulauan Riau.

"Speedboat tersebut berlayar dengan rute Tanjungbatu Kabupaten Karimun Kepulauan Riau menuju dermaga Jembatan Sei Nilo Kabupaten Pelalawan," kata Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo SIk seperti dikutip potretnews.com dari merdeka.com.

Dijelaskan Ari, pada pukul 11.30 WIB speedboat tersebut melintasi perairan Sungai Kampar antara Sei Turip dengan Tanjungbaubau. Ketika itu, tiba-tiba gelombang Bono muncul berdekatan dengan speedboat tersebut.

"Lalu Sayuti selaku captain (nakhoda) speedboat mencoba mengikuti arah arus gelombang. Dengan keputusan yang tidak tepat, Sayuti mempercepat laju Speed boat dengan tujuan untuk menerobos gelombang Bono itu," kata Ari.

Karena gelombang cukup deras dan tinggi, speedboat tersebut mengalami ketidakstabilan sehingga terbalik lalu tenggelam bersama para penumpangnya.

Masyarakat tempatan dan nelayan yang mengetahui kejadian itu melapor ke Polsek Telukmeranti dan selanjutnya polisi melakukan pertolongan dan evakuasi terhadap speedboat dan penumpang.

"Hingga saat ini Polsek Telukmeranti berhasil melakukan evakuasi penumpang sebanyak 22 orang termasuk captain speed atau nakhoda dan anak buah kapal. Dua korban meninggal dunia telah ditemukan, sedangkan dua korban yang hilang masih kita cari," jelas Ari.

Penumpang yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yakni M Syairozi (32) warga kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara, dan Julianto (31) warga Seberida kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

Sementara itu, penumpang yang belum ditemukan yakni Nur (34) warga Dusun Sebekek Desa Pulau Muda Kecamatan Telukmeranti, dan seorang bayi inisial AF berusia 11 bulan anak dari I Hasanah yang selamat, domisili di Kabupaten Pelalawan. ***

Editor:
Fanny R Sanusi

Kategori : Pelalawan, Umum, Peristiwa
wwwwww