Home > Berita > Riau

Sudah Diparipurnakan, Ketua DPRD Riau Septina Malah Sebut Tatib Pemilihan Wakil Gubernur Masih Disusun

Sudah Diparipurnakan, Ketua DPRD Riau Septina Malah Sebut Tatib Pemilihan Wakil Gubernur Masih Disusun

Ilustrasi. (foto: suaralira.com)

Rabu, 02 November 2016 23:47 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) Pemilihan Wakil Ketua DPRD Riau sudah bisa dilaksanakan, namun sampai saat ini pansel tersebut masih belum juga terbentuk. Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli yang ditanyai usai Rapat Banmus, Rabu (2/11/2016), terkait pembentukan Pansel Pemilihan Wakil Gubernur Riau, terkesan seperti menghindar dan tidak mau banyak diwawancarai.

BERITA TERKAIT:

. Pilih Ikut Aturan, DPRD Riau Sahkan Tatib Khusus Pemilihan: Wakil Gubernur Tidak Mesti dari Riau

. Septina Primawati Rusli Zainal Resmi Menjabat sebagai Ketua DPRD Riau

Bahkan dia juga mengatakan kalau tatibnya masih disusun. Padahal sebagaimana dikutip potretnews.com dari tribunpekanbaru.com, tatib tersebut sudah dituntaskan oleh pihak Pansus Pemilihan Wakil Gubernur Riau pada September lalu, dan bahkan juga sudah diparipurnakan pada Oktober 2016 lalu.

”Itu nanti dululah, belum bisa saya jawab, belum ada di saya, tatibnya masih disusun, nantilah ya, nanti ya,” ujarnya sambil terus berlalu menuju ruangannya, tanpa mau banyak berkomentar lagi.

Sementara itu, mantan Ketua Pansus pemilihan Wakil Gubernur Riau, Aherson mengkritik sikap pimpinan DPRD Riau, sehingga Pansel tersebut masih belum terbentuk hingga November 2016 ini.

BACA JUGA:

. Berpelukan Hangat di Lapas Pekanbaru, Ruhut Sitompul Panggil Rusli Zainal dengan Sebutan ”Pak Gubernur”

. Mulai Februari 2017, Hanya Media Massa Terverifikasi Dewan Pers yang Boleh Meliput

Menurut Ketua Fraksi Demokrat ini, tatib sudah diselesaikan pihaknya, dan juga sudah diparipurnakan, dan saat ini tinggal pembentukan Pansel, yang kebijakannya ada pada pimpinan DPRD Riau.

Menurut Aherson, saat ini bukan seperti kepemimpinan sebelumnya, dimana, tiap pimpinan memiliki pendapat masing-masing. Seharusnya menurut dia keputusan harusnya diambil secara kolektif kolegial. Dia berharap, dengan kepemimpinan baru bisa diambil satu keputusan.

”Untuk pembentukan pansel, tergantung pimpinan saja lagi. Sekarang ini kan banyak masalah, dan banyak acara, jadi tidak tahu yang mana yang mau diselesaikan. Seharusnya ini diperbaiki, karena pimpinan itu satu, bukan empat, harus kolektif kolegial. Kalau sudah pimpinan memutuskan satu, yang lain harus disamakan. Kita berharap dengan sudah adanya pimpinan baru ini bisa berjalan dengan baik lembaga ini, dan bekerja sama dengan baik, bisa saling berkomunikasi bisa memutuskan satu keputusan,” kata Aherson.

Dengan banyaknya pendapat tiap pimpinan, menurut Aherson pihaknya juga juga bingung mengikuti kebijakan. ”Sekarang bukan seperti dulu lagi, setiap pimpinan memegang bidang masing-masing, nanti ada yang salah ada yang benar, kita tidak mau lagi seperti itu, kami nanti jadi bingung, mau mengikuti yang mana,” ujarnya. ***

Editor:
Mukhlis Wijaya

wwwwww