Parulian Lolos dari Maut setelah Dibacok Bertubi-tubi di Tangan, Paha dan Punggung oleh Pria Misterius saat Belanja di Warung Jalan Pesantren Belakang Purna MTQ Pekanbaru

Parulian Lolos dari Maut setelah Dibacok Bertubi-tubi di Tangan, Paha dan Punggung oleh Pria Misterius saat Belanja di Warung Jalan Pesantren Belakang Purna MTQ Pekanbaru

Korban mendapatkan perawatan dari rumah sakit akibat luka bacok yang dialaminya, Jumat (28/10/2016) .

Jum'at, 28 Oktober 2016 19:29 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Parulian Sitompul mengerang kesakitan. Ia baru saja menjadi korban pembacokan oleh orang yang tak dikenal, Jum'at (28/10/2016). Tangan, paha dan punggungnya terdapat luka menganga sabetan senjata tajam jenis parang. Informasi yang dirangkum tribunpekanbaru.com sebagaimana dikutip potretnews.com, korban saat itu baru saja belanja di salah satu toko di Jalan Pesantren, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru, Riau, sekira pukul 07.30 WIB.

Saat korban hendak mengikat barang belanjaan yang dimuat kedalam keranjang, tiba-tiba datang seorang lelaki yang menggunakan helm dan membawa parang.

Tanpa ada pertanyaan apapun, lelaki tersebut langsung mengayunkan parang ke arah korban. Korban masih bisa mengelak dan lari. Namun lelaki tersebut terus mengejarnya.

Saat korban hampir terjatuh, pelaku kembali mengayunkan parangnyan hendak membacok kepala korban. Korban sigap menangkis parang yang diarahkan ke kepalanya menggunakan tangan kanannya. Darah menyembur dari luka bacokan tersebut.

Melihat korban yang terjatuh, pelaku tidak puas yang kembali mengayunkan parang ke arah paha dan punggung korban. Setelah dua sabetan tersebut, pelaku kemudian kabur meninggalkan korban. Pelaku naik di boncengan sepeda motor yang dikemudikan rekannya yang sudah menunggu.

Terpisah, Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi mengatakan pihaknya masih melakukan lidik terkait aksi penganiayaan berat tersebut. Korban saat ini sudah mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Pelaku masih lidik. Keterangan saksi dan korban diharapkan bisa mengungkap motif penganiayaan tersebut, " ujar Indra. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Kategori : Pekanbaru, Hukrim
wwwwww