Memaknai Semangat Pembangunan Kabupaten Pelalawan di Usia 17 Tahun: Jayalah Negeri Seiya Sekata!

Memaknai Semangat Pembangunan Kabupaten Pelalawan di Usia 17 Tahun: Jayalah Negeri Seiya Sekata!

Bupati Pelalawan HM Harris bersama Wakil Bupati Zardewan menghadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-17 Kabupaten Pelalawan yang dipimpin Ketua DPRD Nasarudin.

Rabu, 12 Oktober 2016 23:38 WIB
Advertorial
PELALAWAN, POTRETNEWS.com – Pada 12 Oktober 2016 ini, tak terasa usia Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau telah menginjak angka 17. Sejak kelahirannya di tahun 1999 sampai sekarang, berbagai pembangunan telah dilaksanakan oleh sang bupati, HM Haris beserta wakilnya. Dalam proses pembangunan yang telah dilaksanakan di daerah ini, kepala daerah dan wakil kepala daerah telah berganti beberapa kali. Namun yang jelas, Kabupaten Pelalawan saat ini jelas berbeda dengan kabupaten yang bermotto Tuah Seiya Sekata ini pada 17 tahun silam.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/02112016/potretnewscom_r2jry_644.jpg
Pelaksana Tugas Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman memasang tanda jabatan berbentuk ”jengkol” ke dada HM Harris sebagai Bupati Pelalawan Periode 2016-2021, usai dilantik bersama wakilnya H Zardewan, Jumat (22/4/2016) petang. (foto: istimewa)

Ketika itu, Pelalawan hanyalah salah satu dari daerah yang menjadi bagian dari kabupaten induk yakni Kabupaten Kampar. Jadi, jangankan untuk ”berbicara” pembangunan di kancah nasional, untuk di tingkat provinsi pun, mungkin (saat itu) masih jauh karena daerah ini masih terkungkung oleh kabupaten induk. Sedangkan Pangkalankerinci yang kini menjadi Ibu Kota Kabupaten Pelalawan, 167 tahun lampau, hanyalah sebuah desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Langgam.

Pasca-reformasi, sejumlah daerah di Indonesia mengajukan pemekaran atau pisah dari induk yang menaunginya selama ini, tak terkecuali Kabupaten Pelalawan. Dan akhirnya, setelah para penggagas daerah ini berembuk melakukan beberapa proses, tepatnya tanggal 12 Oktober 1999, lahirlah Kabupaten Pelalawan melalui Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan. Sementara peresmian operasionalnya dilakukan Gubernur Riau pada 5 Desember 1999, Pangkalankerinci sebagai ibu kotanya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/02112016/potretnewscom_fcbl8_645.jpg
Logo HUT ke-17 Kabupaten Pelalawan.

Tatkala diresmikan, ada 12 kecamatan yang dinyatakan pemerintah pusat resmi bergabung ke Pelalawan. Daerah-daerah itu yakni, Pangkalankerinci, Langgam, Bandar Seikijang, Pangkalanlesung, Ukui, Bunut, Bandar Petalangan, Pelalawan, Kuala Kampar, Kerumutan dan Telukmeranti.

Sejak saat itu, silih berganti kepemimpinan berjalan di daerah ini berikut pernak-pernik di dalamnya, yang kesemuanya turut mewarnai capaian pembangunan Kabupaten Pelalawan sampai saat ini yakni di masa kepemimpinan Bupati Pelalawan HM Harris dengan wakilnya dari birokrat yakni H Zardewan.

Dalam proses pembangunan selanjutnya, berbagai tantangan dan kendala yang ada selama ini dengan didasarkan pada kebutuhan serta harapan masyarakat, menjadi pijakan dasar bagi pasangan Bupati Pelalawan dan Wakil Bupati Pelalawan, HM Harris - H Zardewan selama masa periode mereka yakni 2016-2021.

Berlandaskan pada visi yang telah digariskan maka Pemkab Pelalawan terus memperkuat upaya-upaya pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini dan tantangan globalisasi yang sudah berada di depan mata.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/02112016/potretnewscom_gwbge_646.jpg
Inilah 7 Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Pelalawan.

"Saat ini yang harus diingat adalah bahwa tantangan yang dihadapi tidak dapat lagi dikelola dengan cara-cara biasa seperti dulu. Soalnya, tantangan saat ini mengharuskan kita untuk mengubah pola pikir, pola bertindak, pendekatan kebijakan yang berbasis pengetahuan dan teknologi. Artinya, bahwa pengelolaan ekonomi yang hanya mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam saja tidak akan menguntungkan bagi masa depan daerah ini. Intinya, kita harus kreatif dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru," kata Bupati Pelalawan HM Harris, dalam berbagai kesempatan.

Pria yang pernah menjadi Ketua Asosiasi Dewan Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) itu juga berpendapat, pengelolaan pembangunan harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengedepankan penguatan sistem inovasi. Sehingga dengan begitu, daya saing daerah dapat terwujud sebagai langkah awal bagi mensejahterakan masyarakat dan memacu kemajuan daerah. Dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut ditambah dengan kondisi serta tantangan yang ada saat ini, maka Pemda Pelalawan telah merumuskan visi pembangunan yakni "Pembaruan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan".

"Dengan target-target yang telah dicapai saat ini, memang kondisi Kabupaten Pelalawan sekarang sudah berbeda jauh dari kondisi 16 tahun sebelumnya. Saat ini, pelayanan umum kepada masyarakat sudah semakin membaik, indikator-indikator keberhasilan pembangunan ekonomi semakin meningkat, jumlah unit infrastruktur yang dibangun semakin banyak,” paparnya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/02112016/potretnewscom_8wnez_647.jpg
Kawasan Ekonomi Khusus Teknopolitan Kabupaten Pelalawan.

Menurut dia, hal itu sebagai konsekuensi dari program pembangunan yang dilakukan pemerintahan daerah pada dua periode sebelumnya dan begitu juga dampak dari pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasi oleh pemerintahan daerah saat ini, termasuk peran swasta dan dunia usaha yang terus meningkat sebagai akibat membaiknya daya saing Kabupaten Pelalawan dan terjaganya suasana kondusif daerah.

Di usia Kabupaten Pelalawan yang ke-17 ini, tingkat keberhasilan pembangunan dalam jangka waktu satu tahun terakhir berdasarkan Target Capaian Utama RPJMD 2011–2016, yang meliputi Penurunan Tingkat Kemiskinan, Mempertahankan Laju Pertumbuhan Ekonomi pada kisaran 7 persen, Penyediaan Lapangan Kerja sehingga tingkat pengangguran terbuka tidak melebihi angka 4,20 persen, Tingkat Kualitas Hidup Masyarakat yang ditunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mendekati rata-rata IPM Provinsi Riau, serta Membaiknya Kinerja Keuangan Daerah.

"Pertambahan investasi di Kabupaten Pelalawan dalam dua tahun terakhir ini sebagian besar memang berupa ekspansi pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Namun ada tiga perusahaan baru yang berinvestasi di sektor perkebunan dan ketenagalistrikan," ucapnya.

Suami dari Hj Ratna Mainar yang pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan selama 2 periode ini mengemukakan, pertambahan investasi yang cukup besar di Kabupaten Pelalawan ini tentu tidak lepas dari upaya-upaya Pemerintah dalam mempromosikan potensi daerah, serta upaya semua pihak dalam melindungi investasi yang sudah ada.

Namun yang lebih penting lagi, kata dia, adalah bahwa semua lapisan masyarakat berhasil menjaga suasana yang kondusif bagi berkembangnya investasi di daerah ini. Tentu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi yang besar serta kondusifnya daerah ini secara otomatis mengundang para pendatang masuk ke Kabupaten Pelalawan dengan rata-rata 5 persen dari jumlah penduduk per tahun.

Dan saat ini, dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Ekonomi, serta Meningkatkan Daya Saing Daerah menuju Peningkatan Daya Saing Nasional, ditetapkan 7 Prioritas Pembangunan Daerah, di antaranya yakni :

1. Pelalawan Sehat
2. Pelalawan Cerdas
3. Pelalawan Terang
4. Pelalawan Lancar dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Desa/Kelurahan
5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan Perkebunan
6. Pengembangan Objek Wisata Bono.
7. Program Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan. Tahniah! Jayalah Negeri Seiya Sekata!(adv)

wwwwww