Misteri Tewasnya Siswa SMP di Pekanbaru setelah Duel Melawan Teman Semasa SD: Kuasa Hukum Pelaku Sebut Kliennya Hanya Membela Diri

Misteri Tewasnya Siswa SMP di Pekanbaru setelah Duel Melawan Teman Semasa SD: Kuasa Hukum Pelaku Sebut Kliennya Hanya Membela Diri

Ilustrasi.

Sabtu, 01 Oktober 2016 20:43 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Penyebab tewasnya DO (16), siswa SMP Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau yang setelah ditinju Pd (16), siswa SMP Zamrad, Jumat (30/9/2016) lalu, ternyata menjadi misteri. Karena saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi korban. Kuasa hukum, Pd (pelaku), Achmad Zahri T SH, Sabtu (1/10/2016) mengungkapkan jika kliennya itu hanya membela diri dan korban (DO) yang lebih dulu memberikan perlawanan.

"Awalnya itu, korban lebih dulu menghujat, karena tidak terima dengan cara pelaku melihatnya. Kejadiannya di lapangan, korban ini langsung memukul bibir pelaku," kata Achmad saat berbincang di Mapolsek Tenayanraya, Sabtu siang.

Achmad mengklarifikasi, jika pelaku ini usianya 14 tahun dan korban yang 16 tahun. Jadi, korban duluan yang mengajak berkelahi. Tapi, pelaku sempat menolak. "Kau bukan lawanku," kata Achmad menirukan ucapan kliennya tersebut.

"Setelah meninju bibir pelaku, korban juga memukul mata kiri dan memiting leher pelaku. Klien kami (Pd) akhirnya melawan dan memelintir tangan sambil mendorng korban," bebernya.

Kepada media Achmad menambahkan, saat korban berbalik badan itulah, pelaku langsung memukul kening korban hingga jatuh pingsan. "Hanya satu pukulan saja, tepat di kening, bukan ulu hati," imbuhnya.

Terpisah, Ketua Harian Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Riau, Veky Syamsir di Mapolsek Tenayanraya, Sabtu siang memberikan analisa jika pukulan pelaku ke kening korban memang bisa berakibat fatal.

"Kening itu memang area yang rawan dan bisa berakibat fatal jika terkena pukulan. Mereka (Pd dan DO) ini kan berduel (bertinju), analisa kami seperti itu," jelasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tenayanraya Ipda Sulaeman Daulay saat dikonfirmasi, tidak membantah apa yang disampaikan oleh kuasa hukum pelaku dan pihak dari Pertina Riau tersebut.

"Bisa saja, kan itu analisa mereka. Nanti, dari hasil autopsi dapat memastikan penyebab kematian korban. Saat visum, kita tidak temukan cidera di kening korban. Lebih jelasnya, kita tunggu saja hasil autopsi," ujar kanit. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww