Home > Berita > Siak

APBD Terjun Bebas, Disparpora Siak Malah Minta Anggaran Kelanjutan ”Proyek Gagal” Taman Burung Mempura yang Pembangunannya Telan Biaya Rp1,79 Miliar

APBD Terjun Bebas, Disparpora Siak Malah Minta Anggaran Kelanjutan ”Proyek Gagal” Taman Burung Mempura yang Pembangunannya Telan Biaya Rp1,79 Miliar

Sarana penunjang ekowisata Mempura, yakni taman burung yang menelan anggaran Rp 1,79 miliar itu kini ditumbuhi semak belukar. Kondisinya sangat memprihatinkan.

Kamis, 29 September 2016 11:41 WIB
SIAK, POTRETNEWS.com - Proyek ‎pembangunan sarana penunjang ekowisata Mempura, yakni taman burung kini tampak "horor". Proyek fantastis senilai Rp 1,79 miliar tahun anggaran 2014 lalu itu sudah ditumbuhi semak belukar. "Itu bukan taman itu bang, horor sekali. Masa taman semak belukar dari akses masuk sampai ke dalam. Horor lah pokoknya. Pemkab ini ntah apa-apa aja kerjaanya," kata Wanto, warga Mempura ini sambil tertawa mengomentari taman burung itu, Rabu (28/9/2016).

Proyek gagal taman burung itu merupakan kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Rencananya untuk menambah destinasi wisata di Kabupaten Siak Provinsi Riau. Namun, pembangunannya gagal dan tidak sesuai detail engeenering design (DED). Sehingga taman itu hanya menjadi tumpukan bangunan, 13 tiang besi penyangga jaring-jaring dan bangunan tembok untuk piket dan toilet.

Sedangkan Kepala Disparpora Siak Hendrisan menyebut, pihaknya akan memperjuangkan kelanjutan pembangunan itu tahun 2017 mendatang. Dia bakal mengajukan anggaran itu sebelum pembahasan. Namun, dia tidak menyebut besaran anggaran yang akan diusulkan.

"Tahun ini kita anggarkan, kita minta kebijakan dari Banggar (DPRD), insya Allah kita siapkan pembangunan. Ini belum tahu (anggarannya), nanti kita aturlah, akhir tahun ini berapa dari konsultan. Orang tu belum ekspos, aku belum ngerti berapa. Pengajuan belum, kita masih berkutat rasionalisasi 2016," kata dia.

Kendati demikian, Hendrisan juga belum yakin usulannya akan diterima. Maklum, saat ini APBD Siak tengah merosot. Berbagai kegiatan terpaksa dihapus karena rasionalisasi dan efisiensi anggaran.

"Itu wallahualam lah, yang jelas kita perjuangkan dulu," tutur dia.

Terkait kondisi taman yang dinilai "horor", Hendrisan menyebut karena tidak ada dana operasional dan pemeliharaannya. Sebab, proyek itu mangkrak selama 2 tahun terakhir.

Untuk diketahui, bangunan Taman Burung itu dibangun di jalan raya Mempura, sebelum Kantor Pemadam Kebakaran, dari bundaran menuju pusat kecamatan.

Dalam proyek itu, pembangunan tidak hanya sebatas taman burung. Tetapi meliputi kawasan dan jalan akses. Proyek besar itu dimenangkan oleh CV Nafa Jaya Perkasa dengan perusahaan konsultan adalah CV Laudah Rekayasa Konsultan tahun 2014 silam.

Kegiatan dinyatakan rampung sesuai kontrak selama 150 hari kalender. Namun, hingga kini pembangunan itu tidak dapat difungsikan. Bahkan, Bupati Siak Syamsuar sempat ‎menyebut pembangunan itu tidak sesuai Detail Engineering Design (DED). ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Tribunpekanbaru.com

Kategori : Siak, Pemerintahan
wwwwww