Home > Berita > Riau
Cerita Korban Selamat Tragedi Pantai Beting Aceh Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis

Sebelum Tenggelam, Mahasiswa KKN UIN Suska Sri Winarti Sudah Menunjukkan Firasat…

Sebelum Tenggelam, Mahasiswa KKN UIN Suska Sri Winarti Sudah Menunjukkan Firasat…

Tedi Iswanto, korban selamat tragedi di Pantai Beting Aceh Rupat Utara yang selamat.

Rabu, 10 Agustus 2016 23:38 WIB
RUPAT UTARA, POTRETNEWS.com - Saksi mata yang selamat dari kecelakaan laut yang menewaskan dua orang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau, Sri Winarti dan Ayut Rumpoko adalah Tedi Iswanto. Remaja ini merupakan Kordinator Desa (kordes) Rombongan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Suska Angkatan XL Tahun 2016 di Desa Suka Damai, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis, Riau.

Saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Tedi tengah berada di rumah Ayut Rumpoko menunggu proses pemakaman temannya tersebut di Desa Angkasa, Kecamatan Bandar Petalangan, Pelalawan, Rabu (10/8/2016) siang.

Tedi mengaku tidak punya firasat dengan kepergian temannya tersebut. Namun Senin (8/8/2016) malam sebelum kejadian naas itu, dia menelepon Sri Winarti (almarhumah) yang merupakan Sekretaris Kordes rombongan KKN tersebut.

Dalam perbincangan ditelefon itu, almarhumah mengatakan bahwa dirinya sedang mengungkap ayam dengan bumbu. Selanjutnya ia mengatakan "Entah bisa besok makannya, entah ga nih," ujar Tedi mengulangi apa yang dikatakan almarhumah.

"Tetapi saya tidak menanyakan mengapa dia mengatakan itu. Kalimat itu saya abaikan dan menutup telepon. Saya ga ada firasat apa-apa malam itu. Saat semua ini telah terjadi saya baru ingat kembali perkataan Sri malam itu. Secara tidak langsung dia sudah memberikan tanda tetapi saya tidak terlalu respons," tuturnya lagi.

Sebagai orang satu-satunya yang selamat dari peristiwa itu, Tedi tahu persis bagaimana bagaimana ombak bisa menyelamatkannya hingga terbawa ke bibir pantai. Sementara dua temannya Sri dan Ayut terbawa derasnya air di bawah permukaan laut hingga ditemukan meninggal dunia.

"Sri itu minta berenang ke tengah, sudah saya ingatkan jangan. Tetapi memaksa mau tetap ke tengah, saat dia terbawa arus, saya yang pertama kali menyusul menyelamatkannya, kemudian baru Ayut. Kami bertiga sudah sempat berpegangan tangan menuju bibir pantai, tapi arus air laut kembali deras dan memisahkan saya dengan teman-teman saya," kata Jurusan Teknik Informatika semester VII ini. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww