Abrasi di Tanahmerah Kepulauan Meranti, 1 Hektar Kebun Kelapa Tumbang

Abrasi di Tanahmerah Kepulauan Meranti, 1 Hektar Kebun Kelapa Tumbang

Kebun kelapa milik masyarakat tumbang akibat abrasi di Desa Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir, Selasa (19/7/2016).

Selasa, 19 Juli 2016 21:17 WIB
SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - Gelombang laut atau abrasi kembali terjadi di daerah Selatpanjang. Kali ini, terjangan gelombang mengakibatkan sedikitnya 1 hektar kebun kelapa milik masyarakat di Desa Tanahmerah Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, tumbang. Hal itu karena tanah yang menopang pohon kelapa retak dan amblas akibat terjangan gelombang laut tersebut. Meski tidak membuat rumah warga yang tidak jauh dari lokasi ikut amblas, namun kejadian tersebut sempat membuat masyarakat mengatakan.

Pihaknya saat ini sedang menginventarisasi berapa jumlah warga yang lahan kebun kelapanya rusak akibat abrasi ini agar bisa disampaikan ke Pemkab Meranti.

Rusli mengaku, rusaknya kebun kelapa masyarakat tersebut akibat gelombang laut yang cukup besar terjadi dalam sepekan terakhir. Kejadian tersebut juga semakin memperkecil ukuran lahan di wilayah Desa Tanah merah.

"Memang akhir-akhir ini gelombang sangat tinggi sehingga kebun kelapa masyarakat seluas lebih kurang 1 hektar tumbang," kata Rusli.

Menurutnya, wilayah Desa Tanah Merah terus mengalami pengurangan akibat ancaman abrasi yang terjadi setiap waktu. Diakuinya, ancaman itu telah terjadi sejak lama.

Namun, Rusli menegaskan, upaya dari pemerintah Kabupaten untuk membantu mengatasi abrasi belum tampak di desanya. Sementara laporan dna usulan agar abrasi bisa diatasi terus dilakukan.

Dijelaskan Kades Tanahmerah itu, panjang daratan terus berkurang akibata brasi, hingga mencapai 15-20 meter per tahunnya. Desa Tanahmerah, lanjutnya, menjadi wilayah dengan abrasi terparah di Kepulauan Meranti dan menjadi ancaman yang sangat serius. Sebab, telah ribuan persegi lahan masyarakat yang tercebur ke laut.

Menanggapi itu, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah, Khairul Amri, mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi dari Kades Tanahmerah. Namun, dirinya mengatakan bahwa saat ini sedang menginventerisasi wilayah yang terkena abrasi untuk kemudian bisa diusulkan ke pusat.

"Memang kami belum mnerima laporannya. Kalau memang terjadi abrasi lagi, kami menunggu laporan dari Kades sehingga bisa kami usulkan untuk bisa ditangani nantinya oleh pemerintah pusat. Sebab, setiap tahunnya, kami terus mengusulkan penanganan abrasi ke pusat," ujar Khairul Amri. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Riaupos.co

Kategori : Meranti, Peristiwa
wwwwww