Husni Kamil Manik Sosok Egaliter, Berwibawa dan Sabar yang Pernah Borong Novel Karya Anggota KPU Kabupaten

LHOKSEUMAWE, POTRETNEWS.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Husni Kamil Manik meninggal dunia pada Kamis (7/7/2016) malam sekitar pukul 21.10 WIB di RS Pertamina Jakarta. Di mata anggotanya, Husni merupakan sosok yang taat dan memiliki gaya kepemimpinan yang hebat. Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Ridwan Hadi, mengaku sanggat kagum pada sosok Husni Kamil Manik. “Beliau itu sangat sabar dalam memimpin dan dalam mengambil keputusan. Selalu bertutur kata lemah lembut. Dalam mengambil keputusan yang berat, beliau sangat tenang, namun selalu tegas,” katanya.

Bila ada persoalan berat yang sulit ditemukan jalan keluarnya, adakalanya ia terlihat panik. “Ia akan keluar dari ruang rapat untuk salat di ruangannya. Kemudian kembali dengan wajah yang sangat tenang,” kenang Ridwan Hadi.

Ia megaku pernah menghabiskan waktu beberapa hari secara bersama ketika menggelar road show di 8 kabupaten/kota di Aceh beberapa waktu lalu. Di sana kekagumannya kepada sosok Husni kian bertambah. Ketua KPU Pusat periode 2012-2017 ini, katanya, merupakan sosok yang suka ngelawak, taat beribadah dan sangat ‘gila’ kopi. Beberapa Ridwan Hadi dibuat ngakak, karena kisah jenaka yang dicerita ulang.

“Beliau pernah cerita ke saya. Kakeknya punya kebun kopi yang cukup luas di Sidikalang, Sumatera Utara. Saat kecil setiap usai main bola selalu minum kopi tanpa gula. Kebiasaan ngopi tanpa gula terus berlanjut hingga sekarang. Baginya, minum kopi seperti minum air putih,” kata Ridwan Hadi.

Ketua Divisi Sumber Daya Manusia Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Fauziah, juga mengaku menaruh rasa kagum pada sosok Husni Kamil Manik. Di matanya, Husni merupakan pemimpin yang hebat. Beragam persoalan berat, selalu dihadapi dengan tenang untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.

“Beliau sangat santun. Sangat menguasai situasi. Ia mengayomi jajaran KPU/KIP hingga ke bawah. Di bawah kepemimpinan beliau, KPU lebih berwibawa. Lebih mampu menjadikan proses demokrasi ke arah lebih baik dengan aturan-aturan dan aplikasi yang sangat baik” kata Fauziah.

Menurutnya, sosok Husni sulit dijelaskan dengan singkat. Begitu berkarakter dan mampu tampil menyenangkan bagi semua orang. “Beliau sangat tenang menghadapi berbagai hujatan terhadap KPU. Namun dalam kondisi seperti itu ia masih bisa menerima keluh kesah kami dan memberikan solusi yang tepat,” ujarnya.

Anggota KIP Aceh Utara, Ayi Jufridar mengaku dari tiga Ketua KPU RI yang pernah dikenalnya, Husni Kamil Manik merupakan sosok ketua yang sangat dekat secara emosional. “Dijembatani Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi, beliau pernah membeli novel yang saya tulis 693 KM Jejak Gerilya Sudirman bagi semua Ketua KPU Provinsi se-Indonesia,” katanya.

Saat bertemu di Kantor KIP Aceh Utara, dalam rangkaian acara road show di 8 kabupaten kota di Aceh, Husni memberi tahu Ayi, alasan ia memberi novel tersebut sebagai hadiah bagi para Ketua KPU Provinsi. Tujuannya agar semua ketua bisa meneladani Jenderal Sudirman dalam melaksanakan tugas negara.

“Selain itu kata beliau untuk mengapresiasi anggota KIP Aceh Utara yang sudah menulis buku dan biar saya semakin semangat menulis serta memotivasi anggota KPU/KIP lainnya untuk melahirkan buku,” kata Ayi mengenang ucapan Husni Kamil Manik.

Sebagai Ketua KPU RI, Husni juga dinilai Ayi sangat tenang menghadapi beragam kerumitan persoalan kepemiluan di Indonesia. “Sikap garang politisi acapkali dihadapinya dengan tenang,” kata Ayi.

Dalam beberapa kali diskusi, Husni mengatakan tidak memiliki formula khusus untuk mengahdapi rumitya persoaln tersebut, namun ia hanya patuh pada undang-undang dan peraturan yang ada. “Kita semua merasa sangat kehilangan. Beliau pergi sangat mendadak. Masih kuat terpatri dalam ingatan saya bagaimana gaya bicara Pak Husni, gestur dan ketenangannya. Semoga dia menjadi teladan bagi semua,” ujar Ayi Jufridar. ***

Editor:
Mario Abdillah Khair

Sumber:
Gonews.co