Home > Berita > Dumai

Belum 5 Tahun, Terminal Roro Dumai-Rupat Bernilai Miliaran Rupiah Sudah Rusak dan Retak

Belum 5 Tahun, Terminal Roro Dumai-Rupat Bernilai Miliaran Rupiah Sudah Rusak dan Retak

Kondisi Terminal Penumpang Pelabuhan Roro Dumai-Rupat rusak dan retak, Rabu (12/5/2016).

Sabtu, 14 Mei 2016 16:35 WIB
DUMAI, POTRETNEWS.com - Bangunan megah berdiri di tepi pelabuhan penumpang roll on-roll off (Ro-Ro) Dumai-Rupat di Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat. Bangunan itu diketahui merupakan terminal penumpang yang direncanakan untuk penumpang yang menggunakan jasa Roro Dumai-Rupat.

Kondisi bangunan yang dianggarkan melalui APBD Kota Dumai 2012 dan 2013 ini cukup memprihatinkan. Hal itu terbukti dengan beberapa sisi bangunan mulai retak dan rusak. Mulai lantai hingga teras utama. Belum lagi kondisi di dalam bangunan yang masih berantakan.

Bangunan itu diketahui sudah siap pada 2014, namun sejak saat itu tidak ditempati, karena belum dibangunnya Kantor Dishub di sana untuk tempat pekerja.

‘’Setahu saya sudah lama ini Bang. Bangunannya memang tidak pernah dipakai,’’ ujar Rahmat (26) salah seorang penumpang yang baru menyeberang menggunakan Roro Dumai-Rupat. Warga asal Purnama Dumai itu menyayangkan bangunan yang megah itu tidak dipakai dan telah rusak serta retak.

‘’Ini terlihat pembangunan asal-asalan, hanya mencari untung, uang negara dihabiskan,’’ sebutnya sambil menggelengkan kepala.

Sementara itu, Kabid Angkutan Darat Dishub, Renhad yang merupakan PPTK pembangunan terminal Penumpang Roro Dumai-Rupat mengatakan, dirinya menjadi PPTK pembangunan terminal itu 2013.

Sementara 2012 petugas lain. ‘’Jadi anggarannya itu dikeluarkan bertahap mulai 2012 sebesar Rp2,9 miliar, pada 2013 Rp5,4 miliar. Sedangkan pada 2014 Rp150 juta,’’ terangnya.

Di 2012, dijelaskannya pengerjaan selesai untuk pondasi dengan tiang-tiang, baru pada 2013 untuk pembangunan gedung. sedangkan 2014 hanya untuk pengerjaan keramik atas dan beberapa pengejaan lainnya.

‘’Sedangkan pada 2015 dan 2016 tidak dianggarkan, secara keseluruhan pembangunan terminal ini mencapai 80 persen,’’ tuturnya.

Ia mengatakan, dengan anggaran Rp8,3 miliar, yang bisa terbangun hanya yang terlihat saat ini. Ia tidak menampik jika kondisi bangunan terminal penumpang itu saat ini dalam kondisi rusak.

‘’Tapi yang rusak dan retak hanya teras, dan lantai luar, sementaa bangunan utama tidak ada yang retak,’’ tambahnya.

Kerusakan dan keretakan itu sejak pada 2014 akhir, setelah jeda waktu pemeliharaan oleh kontraktor. ‘’Memang kalau gedung tidak dioperasikan kondisi pasti seperti itu, kalau saya menduga kerusakan itu terjadi karena kontur tanah bergeser,’’ terangnya.

Memang pengerjaan itu stagnan pada 2014, tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada anggaran lagi yang dikucurkan untuk kelanjutan pembangunan itu. ‘’Makanya kami minta bantuan dari pemerintah provinsi, sehingga mereka membangun satu bangunan lagi untuk terminal penumpang,’’ tuturnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Riaupos.co

Kategori : Dumai, Umum, Hukrim
wwwwww