Inspiratif, Kisah Kakek yang Jauh-jauh Datang dari Pelosok Bengkalis ke Pekanbaru demi Ikut Ujian Paket C

Inspiratif, Kisah Kakek yang Jauh-jauh Datang dari Pelosok Bengkalis ke Pekanbaru demi Ikut Ujian Paket C

Kakek Zainal di sela-sela waktunya sebelum ikut ujian Kejar Paket C di SMK 2 Pekanbaru.

Selasa, 05 April 2016 21:25 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Punya anak yang profesinya terbilang sukses ternyata tidak menyurutkan langkah Kakek Zainal dalam menimba ilmu. Buktinya, di usianya kini menginjak 58 tahun, Zainal tercatat sebagai peserta ujian Kejar Paket C. Dengan kopiahnya, plus baju putih dan celana hitam, Kakek Zainal tampak serius mengikuti ujian hari keduanya di SMK Negeri 2, Pekanbaru, Riau. Lembar demi lembar soal ujian mata pelajaran Matematika ia baca dengan seksama.

Ia tidak ragu menjawab pertanyaan, karena Kakek Zainal sudah mempersiapkan diri dengan belajar disela-sela kesibukannya. "Lumayan susah, tapi insya Allah bisa. Saya kan sudah belajar, setiap Jumat sampai Minggu," ungkapnya.

Kakek ini, satu dari sekian ribu peserta ujian Kejar Paket C, setara sekolah menengah atas (SMA) di Pekanbaru, Riau. Tekat besar Zainal untuk ikut bukan karena apa-apa, namun ingin membuktikan kepada anak-anaknya kalau ia bisa mendapatkan ijazah.

Padahal anak-anak dari Kakek Zainal terbilang sukses, ada yang sudah jadi guru, perawat dan juga dokter. "Saya tidak mau terus bergantung dengan anak-anak," kata dia. Zainal beranggapan, upayanya untuk ikut ujian juga sebagai jalan baginya untuk lebih mandiri lagi.

Namun impian yang lebih besar dari keikutsertaannya dalam ujian, lantaran Zainal ingin mencalonkan diri menjadi kepala desa di tempatnya tinggal. Agar tidak mengecewakan nantinya, Zainal pun mengisi kemampuannya dengan menimba ilmu pengetahuan.

Ditelusuri lebih dalam, Zainal ini ternyata bukanlah warga asli Pekanbaru, namun dari Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Di sana, pekerjaan Zainal sehari-hari adalah berkebun. Jadi demi ikut ujian, Kakek Zainal bela-bela menempuh jalur darat selama lima jam dari kampungnya ke Pekanbaru.

"Kalau di sini belajar dapat rapor, jadi tahu apa hasilnya. Puas dengan sistem belajar dan ujian di sini (Pekanbaru, red)," jawab kakek ini sambil tersenyum, saat ditanya kenapa harus jauh-jauh ikut ujian hingga ke Pekanbaru.

Ia meyakinkan, meski diusianya yang sudah tidak muda itu, Zainal tidak malu atau canggung mengikuti ujian. Ia merasa kalau pendidikan itu teramat sangat penting, mulai dari anak-anak hingga orangtua seperti dirinya. "Demi belajar jangan pernah malu, tidak ada batas umur," ujarnya yakin.

Selain Zainal, di lokasi ujian yang sama ternyata juga ada peserta yang usianya sudah tidak muda lagi, bahkan ada pula yang suami istri, dengan profesi sebagai honorer di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Pekanbaru. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww