Disparekraf Riau Fasilitasi SMA Negeri 8 Pekanbaru ”Wisata Belajar” ke Candi Muara Takus

Disparekraf Riau Fasilitasi SMA Negeri 8 Pekanbaru ”Wisata Belajar” ke Candi Muara Takus

Rombongan SMA Negeri 8 Pekanbaru saat "wisata belajar" ke Candi muara Takus di Kabupaten Kampar.

Senin, 04 April 2016 18:50 WIB
Mukhlis
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau memfasilitasi kunjungan wisata sejarah Candi Muara Takus yang dilakukan Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 8 Pekanbaru. Wisata sejarah diikuti sekira 30 siswa dan langsung dibimbing oleh Wali Kelas X MIA 11 dan 10 masing-masing; Edi Muharam dan Novia Rozita, perwakilan kesiswaan Rahmad Hadi serta Guru Sejarah Fauzi Maulana.

Kepala Sekolah SMA 8 Hj Yulidar mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu proses pembelajaran langsung bagi siswa untuk mengenal sejarah. Dengan begitu, diharapkan siswa kian kreatif dan kritis.

"Yang tidak kalah pentingnya saya melihat bahwa kegiatan ini akan memberikan kesadaran intelektual dibangun atas dasar heterogenitas budaya," katanya saat berbincang-bincang dengan potretnews.com, Senin (4/4/2016) di ruangan kerjanya.

Terkait dengan kunjungan wisata sejarah ini, imbuh Hj Yulidar, apabila dikaitkan dengan hal negatif pasca-diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), setidaknya anak didik tersadarkan dengan karakteristik budaya lokal dan dapat menjadi filter atau proteksi proses asimilasi.

Kegiatan tak hanya diisi dengan mengamati bangunan candi, tetapi langsung mewawancarai pelaku sejarah atau masyarakat setempat yang mengenal secara dekat Candi Muara Takus tersebut.

"Kita mengharapkan siswa yang terlibat dalam kunjungan wisata sejarah mampu mengeksplolitasi untuk menjadi bekal individu yang akan diterapkan di MEA nantinya," ucapnya.

Terpisah, Kepala Disparekraf Riau Fahmi Usman melalui Kepala Bidang Bina Wisata Yulisma berpendapat, kegiatan seperti dilakukan para siswa SMA 8 Pekanbaru, patut dicontoh, agar nilai kebudayaan yang berbau dengan sejarah tetap dikenal generasi muda.

"Kami sebagai fasilator, terus mendukung kegiatan positif ini demi menjaga pelestarian nilai sejarah ketangan generasi muda. Kalau bisa kegiatan ini banyak dicontoh bagi sekolah lain," ujar Yulisma. *v

wwwwww