Hari Ini, Pemprov akan Tetapkan Siaga Darurat Karlahut di Riau

Hari Ini, Pemprov akan Tetapkan Siaga Darurat Karlahut di Riau

ilustrasi

Senin, 07 Maret 2016 10:23 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemerintah Provinsi Riau bergerak lebih cepat untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan yang makin marak di wilayah pesisir. Rencananya hari ini, Senin (7/3/2016), status Siaga Darurat akan diberlakukan.

Sampai kemarin baru dua kabupaten yang menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan, yakni Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Tiga daerah, yakni Kota Dumai, Pelalawan, dan Rokan Hilir dikabarkan akan menyusul.

“Kita tidak mau terlambat seperti tahun sebelumnya. Makanya disikapi dengan cepat dengan menetapkan status Siaga," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger kepada Tribun, Minggu (6/3/2016).

Status Siaga Darurat itu akan diputuskan dalam rapat pagi ini di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, yang akan dipimpin langsung Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Rapat akan dihadiri oleh Danrem 031/Wirabima, Kapolda Riau, Danlanud, BPBD, BMKG serta instansi terkait seperti Dinas Kehutanan, Perkebunan, BLH dan Kesehatan.

Edwar Sanger menjelaskan, dengan menetapkan status Siaga Darurat, pemerintah daerah bisa mengerahkan semua kekuatan untuk memadamkan kebakaran dan didukung oleh pemerintah pusat. Termasuk peralatan dan kucuran dana. “Jadi itulah tujuan kita menetapkan status Siaga Darurat," ujarnya.

Ia mengatakan, dukungan dari pusat dibutuhkan sebelum kebakaran semakin hebat. "Jangan sampai meluas dan kebakaran jadi parah, baru ditetapkan status Siaga Darurat,” kata dia.

Dari pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, sebanyak 69 titik panas mengepung Pulau Sumatera, Minggu (6/3/2016). Sekitar 77 persen di antaranya terdapat di Provinsi Riau.

"Titik panas terpantau pada dua provinsi yakni Riau 53 titik dan Sumatera Utara 16 titik," papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Ia menjelaskan, jumlah titik panas di Sumatera tersebut terpantau berdasarkan pencitraan Satelit NOAA pada pagi pukul 07.00 WIB. Jika dibandingkan hari sebelumnya, jumlah titik panas kemarin berjumlah sama baik dari sebaran maupun jumlah provinsi.

Tapi bila dibanding pekan sebelumnya maka akhir pekan ini jumlah meningkat satu titik panas dari 68 menjadi 69 titik.

"Hari ini jauh lebih besar dibanding pekan lalu. Kalau pekan lalu 68 titik panas tersebar enam provinsi, tapi kali ini 69 titik tersebar dua provinsi. Di Riau merupakan terbesar sekitar 77 persen jumlah titik panas," terangnya.

Ia memaparkan, ke-53 titik panas di Riau tersebut tersebar di enam kabupaten dan kota. Di Kabupaten Bengkalis 19 titik, Dumai 18 titik, Kepulauan Meranti 7 titik, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik panas.

Dari total jumlah titik panas terpantau, 37 titik di antaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Titik api terbanyak terpantau di Dumai dengan 16 titik, diikuti Bengkalis 14 titik, lalau Kepulauan Meranti 4 titik api, Siak 2 titik dan Indragiri Hilir 1 titik," ucapnya.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, lokasi kebakaran terparah masih di Dumai, Bengkalis, Meranti dan Siak. Selain itu, kemungkinan muncul kebakaran hebat di Rokan hilir mengingat keringnya lahan di daerah pesisir tersebut.

“Bantuan helikopter dari perusahaan untuk melakukan water bombing sudah ikut membantu pemadaman melalui udara. Teman-teman di lapangan juga masih berusaha," jelasnya.***

(wawan setiawan)
Sumber:tribunpekanbaru.com
wwwwww