Home > Berita > Umum

Akibat Kemiskinan dan Kurang Pemahaman, Kasus Gizi Buruk di Inhil Mencemaskan

Akibat Kemiskinan dan Kurang Pemahaman, Kasus Gizi Buruk di Inhil Mencemaskan

Ilustrasi/Penderita gizi buruk.

Selasa, 16 Februari 2016 17:59 WIB
Yusuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Angka penderita gizi buruk di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, masih relatif tinggi. Saat ini saja, jumlah bayi penderita gizi buruk yang telah ditemukan dan terdata mencapai sebanyak 60 orang. Angka penderita gizi buruk tersebut tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di Negeri Seribu Parit dan telah dilakukan penanganan serta perawatan yang intensif oleh tim medis atau tenaga kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Inhil, H Zainal Arifin MKes melalui Kasi KIA, KB dan Gizi, Siti Munziarni menyatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap seluruh puskesmas.

Hal itu untuk mengetahui apakah tenaga kesehatan sudah melakukan penanganan dan perawatan dengan standar penanganan gizi buruk.

"Pemantauan ini melibatkan seluruh aparatur di UPT Puskesmas, pengelola program gizi, TP PKK, perangkat desa dan kader Posyandu setempat," tutur Siti Munziarni, belum lama ini.

Dijelaskan, munculnya kasus gizi buruk dikarenakan kurangnya pemahaman para orang tua, khususnya kaum ibu tentang kesehatan anak. Oleh karena itu, diberikan konseling kepada ibu agar membawa bayinya setiap bulan ke posyandu.

Ia berharap untuk segera mengaktifkan dasa wisma, guna mengetahui anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Dengan mengaktifkan posyandu agar semua balita dan ibu hamil dapat dipantau kesehatannya. Sementara itu, penyebab lain munculnya kasus gizi buruk di wilayah UPT Puskesmas Tanahmerah ini adalah disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga.

"Diharapkan kepada Ketua TP PKK bersama masyarakat, untuk mencari solusi dan jalan keluar. Jika tidak, maka bisa saja berat badan bayi yang sudah mulai meningkat akan kembali menjadi gizi buruk," ujarnya. ***

Kategori : Umum, Inhil
wwwwww