Lakukan Banyak Pelanggaran, Mulai dari Pelayanan hingga Perizinan

DPRD Rekomendasikan pada Pemko Pekanbaru Agar Rumah Sakit Awal Bros Panam Ditutup Sementara

DPRD Rekomendasikan pada Pemko Pekanbaru Agar Rumah Sakit Awal Bros Panam Ditutup Sementara

RS Awal Bros di Panam.

Senin, 11 Januari 2016 23:24 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Keluhan masyarakat tentang buruknya pelayanan Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Panam dalam melayani pasien akhirnya sampai juga ke telinga DPRD Kota Pekanbaru. Bahkan sejumlah legislator kota mengalami langsung kurang maksimalnya pelayanan rumah sakit tersebut. Hal inilah membuat RSAB menjadi sorotan, terutama terkait fasilitas umum dan lokasi parkir rumah sakit yang persisi berada di samping Masjid Al Fitrah, Panam tersebut.

Sejumlah fakta inilah membuat manajemen rumah sakit dipanggil hearing oleh Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Senin (11/1/2016) di ruang Komisi I untuk menjelaskan persoalan yang terjadi.

Hearing dipimpin langsung Sekretaris Komisi I Maspendri, bersama anggota Ida Yulita Susanti, Tarmizi Ahmad, Eri Sumarni, Sri Rubianti, Nasruddin. Hadir juga Ketua DPRD Kota Sahril.

Sementara dari manajemen rumah sakit dihadiri Direktur RSAB Panam Mutiara Archan, Manager Business and Development dr Rumatha Veralisa Sihaloho, dan staf.

Dalam hearing tersebut, anggota dewan mempersoalkan mulai dari layanan medis hingga masalah izin penambahan bangunan. Layanan terhadap pasien BPJS juga ikut dipertanyakan.

Di akhir hearing, Komisi I pun menegaskan supaya operasional RSAB menghentikan sementara operasionalnya sampai semua persoalan yang menjadi catatan diselesaikan.

"Kami rekomendasikan kepada Pemerintah Kota Pekanbaru untuk menutup sementara operasional rumah sakit ini, karena pelayanannya banyak dikeluhkan masyarakat," tegas anggota DPRD Pekanbaru Ida Yulita Susanti usai hearing.

Untuk lebih jelasnya mengenai perizinan ini, kata Ida, Komisi I juga akan memanggil hearing Satker Pemko, seperti BPT-PM, Dinas Tata Ruang, serta Dinas Kesehatan.

"Mengapa bisa lolos ini, sementara fasilitas umumnya tidak maksimal. Kinerja Satker pun kami pertanyakan soal ini," tegas Ida.

Dalam suasana hearing, pihak rumah sakit diminta untuk menyelesaikan semua yang menjadi catatan, dan pihak rumah sakit pun tidak membantah semua yang disampaikan Komisi I.

Kepada wartawan usai hearing, Manager Business and Development dr Rumatha Veralisa Sihaloho (Cacha) berharap agar rekomendasi dari Komisi I itu tidak dilakukan. Pihaknya berjanji akan memperbaiki soal pelayanan dan menyelesaikan apa yang disarankan.

"Sangat banyak masukan. Kami memang masih baru, saran dan masukkan ini akan kami laksanakan dengan baik. Ini menjadi tolak ukur kami dalam pelayanan. Banyak PR yang harus dilaksanakan untuk lebih baik," katanya.

Soal rekomendai Komisi I, ujar dr Cacha, ia berharap tidak sampai ditutup, dan pihaknya membuka ruang untuk koordinasi dalam mencarikan solusi terbaik dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan tetap taat pada aturan.

"Kami berharap tidak sampai ditutup, karena kami yakin ada masih ada solusinya, dan kami akan komunikasikan lagi dengan Komisi I,’’ ujarnya.

Disebutkan dr Cacha, jika memang rumah sakitnya ada kekurangan, maka pihaknya dengan terbuka siap menerima dan melaksanakan semua masukan.

"Kami baru dua tahun, dan kami punya komitmen untuk memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh pasien," katanya.

dr Cacha pun menegaskan akan melakukan evaluasi terkait semua keluhan yang disampaikan saat hearing. "Ini menjadi bahan evaluasi kami," tuturnya.***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Pekanbaru, Umum
Sumber:Riaupos.co
wwwwww