Meski Duduki Posisi Paling Buncit, tapi Sportif Ucapkan Selamat kepada Pemenang... Ini Penyebab Kekalahan Herliyan Saleh di Pilkada Bengkalis

Meski Duduki Posisi Paling Buncit, tapi Sportif Ucapkan Selamat kepada Pemenang... Ini Penyebab Kekalahan Herliyan Saleh di Pilkada Bengkalis

Herliyan Saleh (kiri) dan Riza Pahlevi.

Jum'at, 18 Desember 2015 14:12 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Bupati petahana Kabupate Bengkalis Herliyan Saleh kalah telak dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 Bengkalis. Herlyan yang berpasangan dengan Riza Pahlevi justru menduduki posisi paling buncit dari dua pasang calon bupati lainnya. Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara, Komisi Pemilihan Umum Daerah Bengkalis menetapkan pasangan calon bupati Amril Mukminin - Muhammad sebagai kepala daerah terpilih dengan perolehan suara terbanyak mencapai 99.213 suara.

Amril menang telak dari dua pasangan lainnya yakni Sulaiman Zakaria - Nurcharis Putra yang hanya memperoleh suara 59.097 suara. Sedangkan bupati inkumben Herliyan Saleh - Riza Pahlevi justru berada di posisi buncit dengan perolehan 58.861 suara.

Ketua Tim Sukses Herlyan Saleh, Heru Wahyudi mengaku dia bersama tim suksesnya bakal berdiskusi terlebih dulu terkait keputusan rapat pleno tersebut. Sebab kata dia, dalam pelaksanaan Pilkada banyak terjadi persoalan yang menjadi pertimbangan timnya. Tim Herlyan saleh belum menentukan sikap terkait hasil pleno.

"Hasil pleno itu akan kita bawa rembuk dulu bagaimana keputuasan nantinya," ujarnya seperti dikutip potretnews.com dari Tempo, Rabu (17/12/2015).

Terkait kekalahan telak yang dialami Herliyan, Menurut Heru segala keputusan berada di tangan masyarakat sebagai pemilih. "Masyarakat yang menentukan pilihan sesuai hati nuraninya," kata Heru.

Heru tidak memungkiri kekalahan Herliyan saleh disebabkan status tersangka kasus korupsi disandang jagoannya.Menurut Heru, isu tersangka justru dimanfaatkan lawan politiknya untuk menjatuhkan citra Herlyan saat berkampanye. "Status tersangka itu menjadi bahan kampanye pihak lawan," kata Heru.

Padahal kata Heru, status tersangka bukan berarti memvonis seseorang terbukti bersalah sebelum adanya keputusan pengadilan. "Negara kita menganut asas praduga tak bersalah," ujarnya.

Heru mengaku, pihaknya sebagai tim sukses sudah bekerja maksimal dalam menegakkan demokrasi di tengah masyarakat. Namun kata dia, pendidikan demokrasi justru dicederai dengan merusak mental masyarakat memanfaatkan status tersangka Herlyan.

Meski demikian kata Heru, hak pilih tetap berada di tangan masyarakat yang menentukan pilihan terbaik menurut hati nurani. "Kami ucapkan selamat kepada calon bupati yang menang, jabatan merupakan sebuah tantangan, semoga amanah," tukasnya.

Koordinator Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Usman menyebutkan status tersangka korupsi yang disandang Herliyan saleh sangat mempengaruhi merosotnya suara bupati inkumben itu. Keputusan masyarakat untuk tidak lagi memilih Herliyan dinilai tepat sebagai bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya.

Selain tersangka korupsi, faktor ekonomi dan infrastruktur yang tidak berkembang menjadi alasan lain masyarakat tidak memilih lagi," jelasnya.

Usman mengatakan, ketidak percayaan masyarakat juga tampak dari 5 tahun masa kepemimpinan Herliyan Saleh tidak memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Padahal kata dia, Bengkalis merupakan daerah terkaya di Riau yang memiliki APBD mencapai Rp 5 triliun.

Namun program pembangunan infrasktur dan ekonomi tidak menyentuh kalangan masyarakat bawah. Belum lagi petani karet sudah lima tahun lamanya terpuruk lantaran harga murah. Masih banyak desa yang tidak dialiri listrik di Rupat, begitu pula akses jalan yang tidak beraspal di desa-desa.

"Ketika berstatus tersangka, ini menjadi celah bagi masyarakat untuk tidak percaya dan tidak memilih," ujarnya. ***

(Mario Abdillah Khair)
Kategori : Bengkalis, Politik
wwwwww