Home > Berita > Umum

2015, Sektor Pertambangan Riau Tumbuh Negatif, Diprediksi akan Berlanjut ke 2016

2015, Sektor Pertambangan Riau Tumbuh Negatif, Diprediksi akan Berlanjut ke 2016

ilustrasi

Senin, 07 Desember 2015 09:19 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pakar Ekonomi Riau, DR Viator Butarbutar memprediksi bahwa sektor pertambangan di Riau tetap tumbuh negatif hingga akhir 2015 dan awal tahun 2016 antara lain akibat harga minyak bumi stabil rendah dan penurunan alamiah produksi minyak bumi. "Kondisi ini sekaligus tidak akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi keseluruhan menyamai keadaan tahun sebelumnya," kata Viator Butarbutar dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.

Menurut Viator, yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Riau bidang ekonomi dan kerjasama internasional itu, kecenderungan pelemahan kinerja sektor pertambangan (juga pertanian) diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir triwulan IV 2015.

Ini muncul, katanya lagi, lebih akibat dampak bencana asap sejak tiga bulan terakhir sehingga lesunya kegiatan penambangan batubara dan mineral lainnya juga akan menghasilkan pertumbuhan negatif disector pertambangan dan penggalian.

"Bencana asap diperkirakan juga akan mempengaruhi produktivitas sektor pertanian dan sub sektor perkebunan," katanya dan menambahkan kendati harga CPO merangkak membaik yang berimbas pada perbaikan harga TBS kelapa sawit, diperkirakan tidak akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi keseluruhan menyamai keadaan tahun sebelumnya.

Sementara itu perluasan perkebunan juga hampir tidak memungkinkan lagi di Riau, sehingga sumber pertumbuhan hanya dari peningkatan produktivitas dan harapan perbaikan harga.

Oleh karena itu, diharapkan sektor sekunder dan tersier atau manufacturing dan service sehingga industrialisasi harus direncanakan dengan baik oleh pemerintah daerah.

Pelajaran terhadap ketergantungan akan sektor primer memacu pemerintah Riau dan kabupaten dan kota untuk mempercepat industrialisasi perekonomian daerah.

Di samping itu hilirisasi kelapa sawit harus tertuang dalam kebijAkan pembangunan didampingi oleh anggaran yang memadai. Demikian juga dengan sektor perdagangan dan jasa-jasa terbukti mampu bertumbuh dan meningkatkan kontribusinya dalam pembentukan PDRB serta penyediaan lapangan kerja.

Ia memandang bahwa, tantanagn kinerja perekonomian daerah hingga akhir tahun akan makin sulit mengingat bencana asap berdampak negatif.

"Hingga awal 2016 kondisi ekonomi global diperkirakan tidak banyak berubah sehingga perekonomian Riau yang selama ini sangat tergantung pada sektor primer yakni pertanian dan pertambangan harus lebih diarahkan pada sektor sekunder dan tersier,"katanya. (ant/skn)

(wawan setiawan)
Kategori : Umum, Riau
Sumber:skalanews.com
wwwwww