Jauh-jauh Merantau dari NTT, Selama Bekerja di Riau Wanita Muda Ini Cuma Diberi Makan oleh Majikannya, Itu pun Lewat Jendela

Jauh-jauh Merantau dari NTT, Selama Bekerja di Riau Wanita Muda Ini Cuma Diberi Makan oleh Majikannya, Itu pun Lewat Jendela

Ilustrasi.

Sabtu, 14 November 2015 04:41 WIB
PEKANBARU, PEKANBARU - Seorang asisten rumah tangga (pembantu) di Pekanbaru, Provinsi Riau, dibawa Anggota Satreskrim Polresta Pekanbaru ke kantor polisi, Jumat (13/11/2015) sore. Wanita lajang berumur 20 tahun itu, diduga jadi korban penyekapan oleh majikan. Dugaan penyekapan ini menyusul adanya laporan yang diterima kepolisian. Petugas pun langsung bergerak ke rumah yang dimaksud, yang beralamat di Jalan Teuku Zainal Abidin, Pekanbaru. Di sana polisi menemukan seorang wanita bernama Imelda Jenunur (20).

Imelda inilah yang diduga kuat merupakan korban penyekapan majikannya. Menurut keterangan sementara polisi, dia diperlakukan kurang layak, seperti dikurung di kamar serta diberi makan melalui jendela. Tak cuma itu, korban juga mengaku kalau dirinya tidak digaji sudah hampir satu tahun lamanya.

"Kita masih memintai keterangan (korban) dan pihak yang mempekerjakannya (saksi, red). Lalu juga pekerja lainnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Bimo Arianto, Jumat (13/11/2015) malam.

"Korban belum bisa dimintai keterangan cukup banyak. Sementara ini, sudah kita bawa ke LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Kementerian Sosial, untuk diamankan (ditenangkan, red)," sambung dia melalui pesan singkat.

Menurut informasi, di dalam kamar tempat Imelda diduga disekap, hanya ada kardus dan kamar mandi. Kuat dugaan, warga asal Desa Goloropung, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diperlakukan secara kurang layak oleh majikannya berinisial NL (50), yang memiliki usaha penjualan besi tua.

Sementara itu, sang majikan yang sempat diwawancarai di Polresta Pekanbaru mengatakan, kalau pihaknya tidak pernah melakukan penyekapan. "Saya ke luar kota, jadi sengaja kita kunci dari luar, soalnya saya banyak mempekerjakan karyawan pria, takut nanti terjadi apa-apa," sebutnya.

"Makan dan jajan kita kasih semua. Dibelikan oleh karyawan saya. Saya pergi ke luar kota pun kita kasih stok makanan kayak roti dan lainnya. Kalau soal gaji, emang dia (Imelda) yang minta tolong simpankan. Saya punya pekerja tujuh orang, satu wanita (Imelda) dan enam lainnya karwayan laki-laki," ujarnya. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Pelalawan, Hukrim
Sumber:GoRiau.com
wwwwww