Terbakar Lebih Dua Pekan, Akhirnya Kebakaran Suaka Margasatwa Kerumutan Diselidiki Polisi

Terbakar Lebih Dua Pekan, Akhirnya Kebakaran Suaka Margasatwa Kerumutan Diselidiki Polisi

Anggota Polisi Sektor Teluk Meranti bersama TNI yang diperbantukan pada areal kebakaran di Suaka Margasatwa Kerumutan memasang garis polisi dan pengumuman bahwa lahan yang terbakar dalam pemeriksaan polisi.

Sabtu, 31 Oktober 2015 18:49 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Kebakaran di lokasi Suaka Margasatwa di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Riau yang telah berlangsung lebih dua pekan akhirnya mendapat perhatian aparat hukum. Kepolisian Resor Pelalawan secara resmi menyelidiki peristiwa itu. kebakaran telah meluluhlantakkan ribuan hektar areal hutan konservasi yang berada di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu.

“Satgas Penegakan hukum telah melakukan tindakan tegas di lokasi. Polsek Teluk Meranti sudah memasang garis polisi di lokasi kebakaran. Laporan sudah disampaikan ke Posko Satgas di Pekanbaru,” ujar Edwar Sanger, Kepala Pelaksana Satgas Siaga Bencana Riau, Jumat (30/10/2015).

Menurut Edwar, peristiwa kebakaran di SM Kerumutan tidak boleh didiamkan. Langkah petugas hukum sudah tepat.

Satgas Siaga Bencana Riau sudah bertekad untuk menjaga kondisi kebakaran hutan dan lahan di Riau tetap dalam kondisi dapat dikendalikan.

"Siapa yang tidak marah melihat kebakaran itu. Petugas satgas sudah berbulan-bulan di lapangan dan kelelahan memadamkan api, sementara oknum-oknum tidak bertanggungjawab terus saja membakar lahan," kata Edwar.

Polisi tidak ragu

Secara terpisah, Kepala Polres Pelalawan, Ajun Komisaris Besar Ade Johan HS mengatakan, polisi tidak ragu dalam penindakan. Pihaknya juga tidak pandang bulu dan tetap profesional menjalankan tugas.

“Saat ini tim darat masih memastikan pemadaman sisa-sisa asap. Kapolsek (Teluk Meranti), telah membuat surat panggilan untuk pemeriksaan,” ungkap Ade Johan.

Pengamatan Kompas.com di lapangan, lahan yang dibakar itu terlihat sudah bersih dan terbuka. Rafika, seorang penduduk lokal, menduga lahan itu memang sengaja dibakar.

Tidak ada lagi pepohonan yang tumbuh. Yang terlihat adalah hamparan tanah luas yang dengan ribuan tunggul kayu yang sudah menghitam bekas terbakar.

Adapun di lokasi sebelah lahan terbakar, hanya berbatas kanal, sudah tumbuh tanaman kelapa sawit berumur satu sampai dua tahun.

Lokasi yang ditanami tanaman palma ini juga berada pada lahan bekas terbakar yang ditandai dengan penampakan tunggul kayu hitam bekas terbakar. ***

(Farid Mansyur)
Sumber:Kompas.com
wwwwww